Elia melihat sekeliling. Hanya ada hamparan pasir dan langit berwarna hitam merah darah.
Mungkinkah aku harus menghadapi bayangan mengerikan itu lebih dulu supaya bisa keluar dari sini seperti aku menghajar makhluk serupa laba-laba itu? Mungkin ini semacam ujian naik level, bisa atau tidak bisa aku mengalahkan musuh yang lebih kuat di dunia lain nantinya. Kalau begitu, aku harus menghadirkan visual itu lagi, kemudian menghadapinya. Elia lalu merenung. Dia menyentuh dagunya persis seperti detektive conan saat sedang berpikir.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com