Tubuh kedua belah pihak yang terkait segera tergetar. Mereka terdorong mundur satu langkah ke belakang.
Pertempuran mendadak terhenti.
Dua musuh itu berdiri mematung. Mereka tidak memperlihatkan ekspresi apapun.
"Kalain berada di urutan ke berapa?" tanya Eyang Raga Bayu ingin memastikan kemampuan lawannya.
"Aku berada di urutan kelima," jawab orang yang memakai sebatang tombak sebagai pusakanya.
"Dan aku di urutan keenam," jawab orang di sisinya. Orang tersebut terlihat lebih kalem. Dia memakai senjata yang berbeda daripada lainnya.
Orang tersebut menggunakan sebatang besi hitam berujung runcing sepanjang lima jengkal saja. Sebenarnya benda itu tidak pantas untuk disebut sebagai senjata. Tetapi kalau sudah berada di tangannya, maka benda apapun itu pasti bisa dijadikan senjata.
Kalau orang lain yang memegangnya, mungkin siapapun akan tertawa jika melihatnya.
Naas, dia bukan orang lain. Dia adalah Dewa Kegelapan Keenam. Orang kedua terkuat dari anggota yang lainnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com