Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Sudah tiga jam mereka berdua berbincang. Rasa khawatir Tama telah sirna, ia bersyukur putri semata wayangnya berada pada sisi lelaki yang tepat. Walau dalam lubuk hatinya, ia kurang setuju tentang hubungan menduakan hati seseorang. Tetapi, melihat kebahagiaan putrinya ia pun mencoba untuk merelakannya. Seperti yang ia katakan dua hari yang lalu, cinta merusak akal sehat seseorang.
Fadil pun bertanya, mengenai gumpalan hitam di dalam tubuhnya. Sang Dokter pun menjawab, bahwa gumpalan sihir hitam di dalam tubuhnya hanya sebesar keleci. Pemuda itu bernafas lega, akhirnya sebentar lagi ia benar-benar sembuh. Beliau meminta, agar Fadil terus meminum ramuannya hingga sihir hitam itu benar-benar menghilang. Kemudian ia menjelaskan, bahwa selain menghilangkan pengaruh sihir hitam, ramuan miliknya terdapat vitamin dan kekebalan tubuh.
"Yang terpenting, tolong jaga Luna untuku," ucapnya membuat suasana seketika menjadi hening.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com