Di dalam ruangan pertemuan. Ruangan yang luasnya 100 meter× 200 meter ini, sedang diadakan permusyawaratan yang cukup serius. Di sana sudah ada petinggi dari Dao Pao Hu. Guru hebat dengan para murid senior telah berkumpul di dalam satu ruangan.
Pertemuan yang bisa dikatakan cukup rahasia ini belum bisa dimulai tanpa ada kehadiran Su Ling Hwa dan Feng Li Qian.
"Di mana mereka? Bisa-bisanya disaat ada pertemuan sangat penting seperti ini mereka datang terlambat!" kesal salah seorang guru.
Guru itu bernama Yi Kong Si. Biasa dipanggil dengan sebutan guru Yi. Dia yang berdiri berdampingan dengan Shangguan Yun. Selaku guru di sana, sikap Yi terbilang cukup tidak menggambarkan seorang guru. Yi memiliki sifat tidak sabar terhadap sesuatu.
Ketika Su Ling Hwa dan Feng Li Qian yang sampai sekarang belum tiba juga di ruangan ini. Sikap Yi cukup tidak tenang. Di antara semua orang yang hadir, hanya guru Yi lah yang terlihat sangat gelisah.
Dia berdiri mondar-mandir seperti setrikaan yang sedang panas. Dan mungkin semua guru bahkan para murid pun cukup tahu bahwa guru Yi Kong Si ini sangat tidak menyukai Su Ling Hwa dan Feng Li Qian.
Sebenarnya tidak tahu apa penyebab guru Yi ini tidak suka, dan cenderung membenci Su King Hwa dan Feng Li Qian? Mungkin rasa benci ini bisa diartikan bahwa Yi Kong Si sangat menyayangi dan mencintai Su Ling Hwa dan Feng Li Qian. Namun, cara pengungkapan sayangnya yang berbeda dengan yang lain
Bukan hanya guru Yi saja yang gelisah menunggu kedatangan dari Su Ling Hwa dan Feng Li Qian. Shangguan Yun ikut merasakan hal yang serupa dengan guru Yi. Hanya saja cara dan sikap yang ditunjukan Shangguan Yun sangatlah berbeda dengan guru Yi.
"Di mana kalian? Bukan kah sejak tadi aku sudah memerintahkan kalian untuk segera datang ke ruangan ini?" cemasnya yang berkata pada batin sendiri.
Selaku orang yang memanggil mereka untuk datang kemari, membuat dirinya dilanda rasa cemas. Shangguan Yun mulai berpikir yang aneh-aneh tentang kedua muridnya tersebut.
"Jangan kalian bisa pikir aku tidak tahu apa yang kalian lakukan diluar sana? Jika saja kalian tertangkap basah melakukan sesuatu di luar perguruan ini. Maka aku tidak segan-segan untuk menghukum kalian!" tutur Shangguan Yun masih di dalam hatinya.
Hati yang sangat kecil dan rapuh itu, mengoceh dan menggerutu dengan sendirinya di dalam sana. Raut wajahnya memang diam dan biasa saja. Namun, coba lihat di dalam hatinya. Pasti Shangguan Yun sedang mengeluarkan semua kekesalannya tersebut.
Di sana pun telah hadir Yu Xi Chen, dan Shangguan Ye. Mereka berdua adalah putra, putri dari ketua Shangguan Yun itu sendiri. Yu Xi Chen anak terakhir dari Shangguan Yun. Dan sedangkan Ye adalah putra pertama guru Shangguan.
Keduanya adalah teman karib Su Ling Hwa dan Feng Li Qian. Mereka tumbuh dan besar bersama-sama di perguruan ini. Namun, yang membedakan adalah tingkat ilmu bela diri mereka masih di bawah Su Ling Hwa dan Feng Li Qian. Mereka sama-sama berada di tingkat empat.
"Da Jie! Di mana kau?" bergumam dengan suara kecil.
Wajah Yu Xi Chen disembunyikan oleh tangan kanannya yang menekuk. Lalu dia bergumam mencemaskan keberadaan Su Ling Hwa di mana?
"Kalian ini memang sangat menyebalkan. Jika bukan karena kalian adalah murid tingkat lima. Maka sudah habis kalianku marahi," gerutu Ye, mengomol sendiri.
Keduanya masih menunggu, dan kedua guru serta petinggi yang lain juga masih menunggu. Di mana orang yang sedang di tunggu-tunggu?
Benarkah mereka pergi ketempat lain terlebih dahulu, atau di antara mereka lupa bahwa hari ini ada pertemuan?
Beberapa saat telah berlalu. Ketika kedua kaki sudah pegal menunggu. Saat tubuh mulai merasa bosan karena terus-menerus berdiri. Akhirnya yang dinanti-nanti datang juga. Kedua murid yang sama-sama tingkat lima ini, mulai memasuki ruangan rapat.
Tanpa rasa bersalah mereka masuk saja dengan santai. Walau terbesit sedikit di pikiran Su Ling Hwa dan Feng Li Qian tentang keterlambatan mereka tersebut.
"Memberi Hormat kepada Ketua!" kompak keduanya memberi hormat.
"Memberi hormat kepada Guru dan para petinggi!" lanjut keduanya bersama.
Su Ling Hwa dan Feng Li Qian duduk tersungkur saling berdampingan. Keduanya memberi salam hormat kepada Ketua dan guru, serta para petinggi lainnya.
Wajahnya mereka tertutup lenggan yang menekuk kedepan, dengan sebuah pedang yang mereka pegang di tangan masing-masing.
"Iya. Berdirilah!" perintah dari Shangguan Yun.
Su Ling Hwa dan Feng Li Qian berdiri sesuai perintah. Mereka berdua melakukannya bersama-sama , berjajar dengan Yi Xi Chen serta Shangguan Ye.
Dari situasi ini. Semuanya saling diam. Yu Xi Chen tidak menyapa kakak pertama seperguruannya tersebut. Dan begitu pula dengan Ye yang juga tidak menyapa Feng Li Qian.
Para pendekar muda ini sadar bahwa situasi ini sangatlah tidak tepat untuk saling berbicara, atau pun menyapa. Jadi ke empat pendekar muda itu lebih memilih untuk diam terlebih dahulu, dari pada mereka harus membuat keributan.
"Baik semuanya telah ada," kata ketua Yun untuk mengawali perbincangan ini.
"Hari ini ada pertemuan rahasia di antara kita. Aku memanggil kalian para murid tingkat lima dan empa ke ruangan pertemuan ini, untuk membahas sebuah misi baru untuk kalian semua."
"Apa? Sebuah misi? Jadi benar ini pertemuan yang membahas tentang misi baru kita?"
Su Ling Hwa tiba-tiba berbicara. Dari mimik wajahnya yang bulat itu terlihat dia sangat senang ketika membicarakan soal misi baru yang akan ditugaskan kepada mereka semua.
"Iya. Tugas kali ini terbilang cukup sulit. Karena kalian harus pergi ke luar dari ibu Kota... Dan lebih tepatnya kalian akan menjalani misi di Negeri Yuan."
"Apa Yuan?"
Terkejut semuanya. Yu Xi Che , Shangkua Ye, Feng, dan Su Ling Hwa sama-sama menunjukan expresi wajah yang serupa. Raut mereka langsung saja berubah ketika mendengar bahwa mereka akan menjalani tugas di Negeri Yuan.
"Iya Yuan. Lebih tepatnya di Desa Ping. Sebuah Desa terpencil di bagian timur dari Negeri Yuan."
"Menurut kabar burung dan desas-desus berita yang beredar. Di desa itu pangeran ketiga di asingkan."
"Diasingkan?" bertanya Feng Li Qian yang heran.
"Mengapa pangeran mahkota diasingkan di sebuah desa yang jauh dari istana? Bahkan desa Ping adalah desa terpencil dengan jumlah penduduk yang sedikit?" Feng Li Qian terheran-heran dengan kabar miring tersebut.
Dia menaikan alis, dan mencuri pandangan ke arah Su Ling Hwa.
"Ya, ketua. Bagaimana bisa seorang putra mahkota di asingkan dari istananya sendiri? Ini tidak bisa dimasuk dalam nalar pikiran manusia?" tambah Su Ling Hwa, ketika membaca kode mata yang Feng Li Qian kirimkan.
Kedua murid ini memang sangat cerewet, dan banyak bicara. Shangguan Yun saja belum selesai menjelaskan mereka sudah memotong penjelasan tersebut dengan banyaknya pertanyaan.
"Ini semua masih belum jelas. Kaisar Yuan belum mengirimkan alasan tentang kabar burung tersebut kepada perguruan ini. Tapi menurut penerawangan dan telepatiku. Aku melihat bahwa pangeran ketiga benar-benar di asing kan disana."
"Menurut kabar. Bahwa setiap malam pangeran ketiga selalu pergi dari dalam kamarnya. Lalu ketika pagi saat pangeran ketiga selalu didapati telah membunuh pelayan wanitanya sendiri."
"Dalam hal ini, setiap ditanyai pangeran ketiga selalu menjawab. Bahwa dirinya tidak tahu apa-apa. Ketika dia yang selalu pergi di malam hari pangeran ketiga tidak sadar bahwa dia telah pergi dari kamar."
Shangguan Yun pun menjelaskannya panjang lebar kepada Su Ling Hwa, Feng Li Qian, Yu Xi Chen, Shangguan Ye, dan para murid yang sangat pintar ini menyimak setiap penjelasan tersebut.
Mereka mendengarkan setiap kata-kata yang terucap dari bibir ketua Yun tersebut. Seperti seorang murid yang seharusnya mendengarkan setiap penjelasan dari gurunya. Dan juga seperti seorang yang lebih muda yang seharusnya mendengarkan setiap nasihat dari orang yang lebih dewasa.
Jadi sudah sepatutnya dan seharusnya mereka menyimak dan mendengarkan setiap kata-kata yang terucap dari guru-guru mereka.
"Lalu apakah ketua tahu siapa dalang di baling masalah ini semua?" Feng Li Qian kembali mempertanyakan hal yang sama. Dan Su Ling Hwa serta yang lain ikut mempertanyakannnya juga.
"Aku sudah mengirim Liu, Yu serta Zhao Yi untuk pergi menyelidiki kabar ini. Mereka sudah pergi sejak pagi, maka kita hanya perlu menunggu kamar mereka saja," jelas Shangkuan Yun demikian.
Kendati sudah diberikan penjelasannya, tetap saja murid-murid Dao Bao Hu merasa penasaran.
Putra Majkota diasingkan? Tidak bisa dijelaskan. Feng Li Qian memiliki firasat buruk dalam hal ini.
Terutama ketika mendengar bahwa Yu, Liu dan Zhao telah ditugaskan untuk memastika benarkah kabar burung yang santar terdengar itu.