Pandangan mata lelaki itu terlihat dingin ke depan. sementara Nadya yang berbicara di samping nya mulai berjalan mendekat dan duduk di depan Adik semata wayang nya.
"Mbak kok gak cerita apa-apa sama Daffa?" Tanya lelaki itu kepada Nadya.
"Mbak juga bingung, jadi Mbak tunggu kamu tau sendiri dari Papa dan Mama." Sahut Nadya.
"Jangan cemberut begitu, Anak Mama Melly juga akan jadi saudara kita Daffa." Sambung Nadya menasehati adik nya.
Wajah lelaki itu masih saja memperlihatkan perasaan kesal bercampur bingung menghadapi kenyataan bahwa ia akan memiliki adik dari ibu tiri nya.
"Tapi kan Mbak.."
"Nak Daffa.. gak ada yang bisa menahan rezeki yang sudah Tuhan kasih, dan anak merupakan salah satu rezeki. Lagi pula, Bu Melly baru pertama kali mengandung, jadi kita semua harus bisa menghargai perasaan nya, Ya." Ujar Bi Marni saat dirinya datang membawa makanan yang sudah ia siapkan dan kembali menasehati anak majikan nya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com