Setelah memutuskan untuk mencari kolam kecil, keduanya meninggalkan anak-anak yang sedang menata kayu bakar. Sementara pria paruh baya yang masih membersihkan ikan yang didapatkan. Panas yang semakin terik tidak berarti apa-apa bagi anak-anak itu. Apalagi pria paruh baya itu sudah terbiasa melaut selama puluhan tahun, semenjak masih kanak-kanak.
Setelah ditunjukkan arahnya, Farisha mengajak Usman ke tempat itu. Mereka melewati semak belukar dan banyak rerumputan ketika mereka meninggalkan pantai. Pulau itu tidak lebih besar dari satu desa. Lebar pulau tidak lebih dari dua ratus meter. Usman sendiri pun berpikir, kalau ada ombak besar, kemungkinan pulau itu akan tenggelam. Namun sama seperti tempat yang ditinggali sepasang suami-istri tersebut, tempat itu hampir sama saja. Hanya tidak ada pohon kelapa yang berbuah. Meskipun ada, pohon-pohon itu berukuran masih belum layak berbuah karena masih terlalu pendek.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com