webnovel

157.) Marine

Setelah ku pikir pikir, hidup ku memang seperti permainan tuhan saja, aku berjuang menyelesaikan misi sulit lalu muncul misi bangsat.

"Sabar Haruka, sabar, ada Saki yang menunggu kamu di rumah" ucap ku pada diriku sendiri

.

Malam jam 9, aku pergi dari desa itu meninggalkan Lucy dan Maki, aku rela berkhianat tapi aku punya prinsip tidak akan melukai teman ku jikalau aku jadi marinir.

Ku pergi meninggalkan uang 100 gepok pada mereka berdua, serta ku tinggalkan pesan.

.

Untuk Lucy dan Maki

Aku pergi, bukan untuk kembali kali ini, katakan ke kru mugiwara aku keluar, aku terlalu malu untuk bilang pada Luffy.

Maaf melukai kalian, tapi semoga kalian bisa bahagia tanpa diriku, ku tinggalkan uang 100 juta untuk kalian.

Selamat tinggal.

Bye

Haruka.

.

Aku naik kapal nelayan untuk ke pulau besar dulu agar bisa menumpang di kapal perekrutan marinir nantinya.

Jam 7 pagi, mukaku dan postur tubuh ku mulai berubah, yang tadinya ganteng menjadi biasa saja, lalu tubuh ku jadi gemuk walaupun tidak segemuk diriku dulu, tinggi badan ku juga naik ke angka 2,2 meter yang semula hanya 1,8 m, namun yang paling ku sesali yaitu penis ku menyusut 2 cm.

.

"Nama umur dan alasan ikut marinir" tanya marinir perekrutan orang baru

"Haru Shinomiya, umur 17 tahun, alasan ikut aku ingin memberantas bajak laut jahat" ucap ku tegas

"Baik kamu masuk ke kapal" ucap marinir itu

"Tidak cek catatan kriminal?" tanya ku

"Nanti di cek di pos marinir" balasnya

"Lalu cek kesehatan?" tanya ku lagi

"Itu juga sama di pos marinir"

"Tes tertulisnya? Lalu jika gagal?"

"Disana juga, jika gagal nanti akan di kembalikan ke sini"

"Oh baiklah aku paham" balas ku lalu pergi ke kapal hijau marinir

.

Perjalanan ke pos Marinir, satu kapal berisi 200 orang lebih.

"Makan siang siap, berbaris!" teriak perwira marinir

"Baik!" balas kami bersamaan

.

Sampai di pos marinir sementara, setelah menempuh perjalanan 1 minggu, pos sementara ada di dekat red line, tepatnya ada di dunia baru namun dekat perbatasannya saja.

.

"Dari East blue, berbaris tidak peduli dari mana saja kalian, yang penting dari east blue!" teriak pemandu di depan ku (Haruka sudah berbaris duluan)

2 menit kemudian, semuanya telah berbaris.

Ada kira kira 5000 calon perwira yang berbaris di sini.

.

Siap gerak!

Kami memasang posisi siap.

Sengoku datang.

Istirahat ditempat gerak!

.

"Baiklah, tidak usah berlama lama lagi, kalian ingin jadi marinir bukan?" tanya Sengoku

"Mau pak!" teriak kami

"Ku berikan penawaran, di depan kalian ada 15 wakil laksamana, orang yang bisa bertahan dari 1 v 1 selama 1 menit, ku nyatakan ia langsung jadi marinir dan ku berikan pangkat kopral, jika potensi mu lebih tinggi, posisi mu akan lebih tinggi juga, tapi ku sarankan jangan mencoba coba jika tidak mampu" ucap Sengoku

"Angkat tangan kalian yang berani!" teriak Sengoku

Note : Pangkat Marine

Admiral Armada

Admiral

Laksamana Madya (Wakil laksamana)

Admiral Muda

Komodor

Kapten

Komandan

Mayor

Letnan

Letnan Satu

Letnan Dua

Bintara

Sersan Mayor

Sersan

Kopral

Prajurit Bintang Dua

Prajurit Bintang Satu

Calon Prajurit

Prajurit Rekrut

Kacung

.

Aku mengangkat tangan, hanya seorang diri.

"Kamu maju, perkenalkan diri dan ucapkan siapa yang ingin kamu lawan" ucap Sengoku padaku

"Sepertinya aku kenal aura ini" pikir Grap

.

Aku maju ke depannya.

"Nama Haru Shinomiya, aku ingin melawan wakil laksamana Gion, pak!" teriak ku percaya diri

Di posisi Gion.

"Dia pemuda yang berani" kata Grap

"Pemuda gila mungkin" komentar Momonga

"Hahaha boleh juga dia" ucap Tsuru

"Baiklah mari kita lihat kemampuan calon perwira sekarang" ucap Gion

.

Sengoku menyuruh area di depan calon marinir di kosongkan untuk pertempuran Gion dan Haru.

"Gion jangan terlalu keras pada calon ya" ucap Grap

"Tenang saja, aku akan lembut padanya" ucap Gion lalu pergi ke arena

"Katakan menyerah jika sudah tidak kuat Haru, apa kamu ingin suatu senjata?" tanya Gion

"Jika bisa tolong pedang, tempaan 5 pun tidak masalah" balas ku

"Hina pinjam pedang mu" ucap Grap

Hina meminjamkannya.

"Pakai ini anak muda!" teriak Grap melemparkan pedang tanpa sarung padaku

"Grap!" teriak Tsuru, sebab yang di lakukan itu sangat berbahaya

.

Pedang meluncur cepat padaku.

Swoshh.

Ku tangkap tepat di gagangnya.

"Lihat ia sudah pintar main pedang" ucap Grap

.

Pertandingan di mulai.

"Wakil laksamana Gion apa anda tidak pakai senjata?" tanya ku

"Tidak, aku akan sengat tercela jika menghadapimu dengan senjata" balasnya

"Ya sudah" ucap ku lalu menaruh pedang di tanah

.

"Oh mau baku hantam ternyata" ucap Tsuru

.

"Cepat di mulai!" teriak Grap

.

Aku menatap Gion, suasana jadi sangat hening.

"Boom!"

Ku lepaskan haki penakluk langsung ke gion.

Tubuh Gion langsung gemetar.

"Oh Haoshoku haki, kamu seperti bajak laut saja ya" ucap Gion

"Bukan, aku hanya ingin jadi marinir" ucap ku lalu memperkuat Haoshoku haki ku

.

"Kamu merasakanya?" tanya Tsuru kaget saat pertama kali Haoshoku haki di lepaskan

"Yap, mau di hentikan?" tanya Garp

"Tentu saja, bisa bisa calon marinir terkena dampaknya"

.

"Berhenti!" teriak Sengoku menghentikan permainan padahal kedua orang belum bergerak

"Hey aku belum mulai" ucap Gion

"Di hentikan sebab calon perwira bisa terkena dampaknya, Haru ku nyatakan kamu berhasil lolos jadi Kopral, atas rekomendasi dari ku ku berikan pangkat Sersan" teriak Sengoku

Hina datang memberikan aku jubah marinir.

"Pakai dan ikuti aku" ucap Hina

"Baik" balas ku

.

Penonton sangat tercengang sebab mereka hanya melihat orang berdiri dan tiba tiba pertandingan berhenti, lalu Haru baik pangkat langsung ke sersan.

.

Upacara berlanjut selama 20 menit, lalu para calon pergi ke salah satu gedung untuk tes tertulis dulu.

Aku di bawa bersama dengan para Wakil laksamana, dan laksamana muda.

"Aku perlu ikut bu?" tanya ku pada Hina

"Ikuti saja, kamu di bawah komando ku sekarang" balas Hina

"Baik bu!" balas ku

.

Aku di bawa ke suatu ruangan.

Aku duduk di hadapan semua wakil laksamana dan laksamana muda.

"Perkenalkan dirimu, kamu bisa jadi ancaman dan bisa jadi kawan tergantung jawaban mu" ucap Sengoku

"Aku Haru Shinomiya, datang dari east blue, umur 17 tahun"

"Apa kekuatan mu selain haki penakluk?" tanya Grap

"Ilmu pedang"

"Bisa management?" tanya Gion

"Bisa" balas ku

"Baiklah ia jadi bawahan ku oke" ucap Gion

"Hey ia bawahan ku!" teriak Hina

"Diam, kita masih rapat" ucap Tsuru

.

Aku di wawancarai lagi hingga 1 jam, mulut ku sampai kering.

"Jika haus minun dulu" ucap Gion

"Tidak bu" balas ku

.

Wawancara lanju hingga praktek kekuatan dan tes tertulis khusus untuk ku.

.

1 jam berlalu.

"Baiklah Haru Shinomiya, ku nyatakan kamu menjadi bawahan langsung Gion, kekuatan mu ku rasa cukup untuk membantunya di garda terdepan di new World, baiklah sidang selesai" ucap Sengoku

"Yey Hina chan jangan marah ya" ucap Gion

"Tch, Hina tidak suka ini" kata Hina

.

Satu hari berlalu, aku duduk di kantor Wakil Laksamana Gion.

"Baiklah Haru kun, ku berikan tugas pertama padamu yaitu, urus semua berkas ini, buat rangkuman yang lolos dan tidak" ucap Gion menyerahkan kertas kerjanya padaku

"Sebelumnya jika aku boleh tanya bu, kawasan yang anda lindungi dimana saja?" tanya ku

"Dressrosa, Yukine, Guru, Chisan, Looki, Mineal Sin, dan Rukiko, 5 kerajaan dan 2 pulau besar beserta semua pulau yang ikut dalam zona laut luar kerajaannya" ucap Gion

"Bukannya itu terlalu banyak?" tanya ku

"Memang banyak, dari semua wakil laksanakan, bagian ku adalah yang paling banyak, namun ada kalanya juga aku akan melepaskan wilayah jikalau ada perintah dari pusat" ucap Gion

"Oh baiklah, akan ku mulai jika begitu pekerjaan ku"

"Silahkan, jika ingin kopi, buat sendiri di depan kantor ku"

"Baik" balas ku

.

Jam 9 malam, pekerjaan ku baru selesai.

Aku pulang paling akhir, di kawasan Marineford terbaru ini, lebih luas dan sebenarnya ini seperti permukan tentara, ada penjual juga, tapi di dominasi oleh rumah rumah marinir.

.

Aku sebagai komandan pusat (bertugas di Marineford) mendapatkan tunjangan rumah, makan 3 kali sehari, nambah boleh, serta gaji 500 rb berry per bulan, (beda atasan beda juga gaji bawahan)

.

Sampai di rumah ku, aku langsung mandi lalu tidur sambil mendengarkan musik di radio.

.

Jam 6 pagi apel bersama, jam 7 pagi sarapan, jam 7.30 mulai kerja lagi.

"Haru, hari ini dokumen tinggal saja, kamu tolong bantu devisi perekrutan untuk melatih calon perwira marinir yang lolos tes tertulis dan tes kesehatan" suruh Gion

"Siap bu, ada di lokasi mana aku bertugas?" tanya ku

"Lokasi B"

"Baik"

.

Note : kekuatan buah iblis Haruka sudah di hapuskan juga oleh tuhan, jadi saat praktek renang di air laut Haruka di nyatakan bebas dari buah iblis.

.

Sampai di lokasi B, aku langsung menyerahkan surat tugas ku pada penjaganya.

Tugas ku yaitu, memimpin kompi B, untuk latihan fisik di area 13.

Sebanyak 35 orang ku pimpin, badan tinggi besar tapi ada juga yang normal.

Ku kumpulkan mereka dulu.

"Kamu pojokan kanan, maju ke depan siapkan pasukan" suruh ku

"Baik pak!" teriaknya

.

Pasukan di siapkan aku mulai pidato sebentar.

"Kalian mungkin ada yang mengenal saya, saya sama dengan kalian 2 hari yang lalu, namun sekarang saya berada di atas kalian, di sini seperti hukum rimba, yang kuat bertahan yang lemah keluar atau tetep bertahan tapi latihan lebih keras" ucap ku

"Kamu yang angkat kaki tadi maju kedepan" suruh ku

"Maaf pak salah!" teriaknya

"Iya maaf, maju sekarang!"

"Baik pak saya akan maju"

.

"Kamu sakit kaki?" tanya ku

"Tidak pak"

"Kaki mu gatal?"

"Tidak pak"

"Lalu kenapa tadi angkat kaki" tanya ku

"Maaf pak kesalahan saya tadi"

"Hmm, push up 50 kali" suruh ku

"Baik pak"

Ia push up, lalu aku melanjutkan pidato.

.

Jam 9 latihan fisik ku mulai, ku suruh perwira tadi pemanasan dulu, lalu satu persatu melewati rintangan yang ada.

"Yang gagal sebelum stage ke 8 ulangi dari awal!" teriak ku

"Baik pak!" balas mereka bersamaan walaupun ada yang sedang melewati stage dengan susah payah

.

Jam 11.30 latihan ku hentikan.

"Istirahat 30 menit, jam 12 tepat makan siang di kantin, jam 12.10 kembali ke kompi utama" ucap salah seorang perwira di depan setelah ku suruh mengatakan kata kata itu

"Kalian paham!" tanya ku

"Paham pak!"

"Jangan asal paham, kalian ku suruh ke kompi utama untuk apa memangnya!" teriak ku memarahi mereka

Mereka diam.

"Jika di suruh ke tempat lain tanya ke pemimpin kompi, ada urusan apa di sana, jangan main paham saja, kalian mau di sana hanya berdiri sampai malam!" teriak ku

"Tidak pak!!!"

"Baiklah, push up 100 kali" suruh ku

"Ambil posisi push up!" teriak ku

Mereka mengambil posisi push up.

Hitung bersamaan

.

Selesai push up.

"Kalian ke kompi utama, untuk mengikuti arahan pemimpin selanjutnya, katakan jika di tanya, latihan di area 13 yang di pimpin pak Haru selesai dengan baik, kalian paham"

"Paham pak"

.

Aku membubarkan barisan lalu kembali ke kantor ku, untuk makan siang dulu.

Ku makan sendirian di kantin kantor Gion, sebab jujur saja aku terlambat datang, aku datang jam 11.45 sementara makan siang di mulai jam 11.30.

.

Selesai maka Gion menyuruh ku untuk istirahat saja sebab tidak ada tugas lagi.

Aku tidur di kantor ku jadinya.

.

Jam 3 sore aku bangun, setelah mendengar den den mushi ku berbunyi.

"Haru datang ke ruangan ku" suruh Gion

"Baik bu" balas ku

.

Aku di suruh untuk pergi berlayar untuk patroli bersamanya, katanya untuk pengalaman juga.

Jadilah kami berangkat jam 3.30 siang, tujuan kami adalah pulau Guru.

"Kamu sudah bisa haki pertahanan Haru?" tanya Gion padaku ketika di depan kapal

Note : Haru sudah bertugas seperti asistennya Gion

"Belum bisa, aku hanya bisa haki observasi dan haki penakluk" balas ku

"Bisa Rokushiki?" tanya Gion lagi

"?" aku bingung karena lupa dengan hal itu

"6 kemampuan super hasil latihan, ini merupakan langkah awal sebenarnya dari terciptanya haki" balas Gion

"Ohh" balas ku

"Hanya ohh, apa tidak tertarik?" tanya Gion

"Bukanya tidak tertarik aku tidak tau apa itu Rokushiki, bagaimana bentuknya, bagaimana hasil serangannya jadi aku hanya oh saja"

"Kamu mau pelatihan intensif untuk itu?" tawar Gion

"Jika lepas dari pekerjaan dan fokus pada latihan tentu saja aku mau"

"Ya tidak lepas, maksudku, kamu hanya kerja 3-5 jam, lalu sisanya kamu latihan rokushiki" balas Gion

"Hmm tidak usah saja sepertinya, aku akan langsung berlatih haki saja" ucap ku

"Apa kamu tidak tertarik bisa terbang di udara?" tanya Gion

"Tidak, terbang di udara hanya efektif di lakukan untuk perjalanan saja, jika untuk bertempur kurang cocok, apalagi untuk tipe musuh yang pintar pedang atau serangan jarak jauh ke medium" ucap ku

.

Gion.

Analisis mu bagus juga, apalagi jika bertemu dengan musuh seperti Haruka si topi jerami, ku sarankan langsung pergi saja, kekuatan memotongnya sangat sadis, ia membantai 16 rb lebih perwira dalam sekali jalan, berkat buah iblisnya, memotong manusia seperti memotong kertas, tubuh terbelah dulu tapi tidak ada darah selanjutnya darah dan organ akan keluar, sungguh itu pasti pengalaman yang mengerikan bagi mereka yang gugur saat perang, pedang Mihwak pun patah di buatnya, pemerintah pusat sepertinya buta jika memasang bountynya hanya 750 juta berry, dari 3 kekuatan utama kru topi jerami Haruka, Lucy, dan Maki, yang paling berbahaya adalah Haruka.

Kamu melihat video pertarungannya ketika kami para wakil laksamana bersama laksamana dan admiral menahan serangnya ke gedung Utama?

"Aku melihat" balas ku

Serangan ilmu pedang gila dan di tambah buah iblisnya, sudah seakan membuatnya jadi monster walaupun tanpa haki.

"Apa menurut mu kekuatan Haruka seperti Buggy?" tanya ku

Buggy si badut ya, ia punya kemampuan membelah yang sama, namun ku pastikan 100% Buggy tidak ada apa apanya dengan Haruka.

"Jadi jika aku bertemu dengannya lebih baik lari?" tanya ku

Lari saja, lapor ke pusat, dari hasil analisis kami, serangannya tidak mempan pada pengguna logia, namun jika hakinya sudah aktif, boom!

Logia mental, jadilah mungkin bajak laut topi jerami jadi salah satu bajak laut terkuat di dunia, jujur saja aku tidak bisa menghadapinya juga.

"Menurut mu bu, kira kira bounty yang cocok untuknya berapa?" tanya ku

2 miliar kurasa cocok

"Aku jadi bangga" pikir ku

Nanti tugas kita 2 tahun dari sekarang, tugas berat yaitu menghentikan kru Mugiwara bersatu, tepatnya nanti di Sabaody.

"Baik Bu" balas ku

.

Sementara itu Lucy dan Maki sekarang fokus berlatih, mereka sudah pasrah untuk mencari Haruka, sudah seminggu lebih namun nihil.

Mereka berdua hanya bisa mengatakan ke yang lain ketika pertemuan.

Haruka keluar dari kru

.

"Lucy fokus pelatihan haki!" Maki marah

"Baik, tapi bukannya sudah benar?" tanya Lucy

"Salah, ini bukan yang tertulis di buku yang di tinggalkan Haruka"

"Lalu bagaimana cara yang benar?"

"Lihat sendiri buku ini" suruh Maki

.

Kembali ke tempat Haruka.

Pasukan Marine sudah sampai di pulau Guru, Kerajaan Guru.

"Haru kun, lokasi mu aman?" tanya Gion lewat denden mushi

"Aman" balas ku

"Pantau terus, aku baru mendapatkan laporan dari pusat, kurohige baru sampai di pulau Guru ini" ucap Gion

"Siapa dia?" tanya ku

"Dia pemegang buah iblis kegelapan dan buah iblis gempa bekas Shirohige, hati hati jika bertemu dengannya dan krunya, ia mungkin jadi raja bajak laut berikutnya" ucap Gion

"Boleh ku serang jika bertemu?" tanya ku

"Jangan, laporkan dulu padaku, nanti aku akan menyampaikan ke pusat, agar wakil admiral datang untuk membantu"

"Oke" balas ku

Aku pergi ke kedai bir dan sudah bisa di tebak Kurohige dan krunya ada di sana.

"Oh beraninya orang itu berkostum seperti marinir" ucap Laffite

"Ku potong ya dia" ucap Shiryu

"Jangan, biarkan saja toh ia paling kelaparan di sini, laffite tembak kepalanya" ucap Marshall si kapten

Dor!

Aku menghindarinya, lalu pergi keluar kedai.

"Kemana dia?" tanya Laffite

"Keluar kedai" balas Shiryu

.

"Menakutkan, andaikan saja buah ku masih, akan ku potong mereka" ucap ku dalam hati

Aku segera melaporkan kejadian itu pada Gion.

Dor

Denden musi yang ku pegang hancur karena di tembak.

"Mau melapor ya, lebih baik jangan, mari masuk dan nikmati minuman dengan kami" ajak Laffite, ia keluar dengan devon dan Van Auger

.

Di tempat Gion.

"Halo halo Haru!!! Dimana kamu, kenapa terdengar tembakan!!" teriak Gion

"Sial sudah terputus!" teriak Gion

"Cari lokasi Haru di barat pulau!" suruh Gion

Ia juga langsung mencari Haru lewat udara.

.

.

Ku keluarkan pedang terbaik ku dari cincin penyimpanan.

"Oh bisa sulap ternyata" ucap Shiryu

"Itu pedang Haruka bukannya?" tanya Laffite

"Oh sepertinya, marinir ini sudah membunuhnya, ambil pedangnya aku ingin itu" ucap Shiryu

.

Ku pasang posisi bertarung.

Keringat menetes di pelipis ku, aku tegang dan panik sekarang sebenarnya.

Shiryu maju duluan, aku juga maju.

Duar Duar tembakan mengiringi pertarungan kami.

Cling cling cling suara pedang menggema setelah dua pedang kami berbenturan.

.

Boom!

Ku aktifkan Haoshoku haki ku tepat ke arah kepala Shiryu.

Swhoss

Shiryu menghindarinya karena haki obeservasinya mengatakan akan ada bahaya.

"Kenapa mundur?" tanya Laffite

"Ia Marine merepotkan, punya haki penakluk yang runcing bukan menyebar" balas Shiryu mulai sungguh sungguh

"Panggil yang lain, mungkin ini akan jadi pertarungan berdarah" ucap Devon ke Laffite

"Oke" balas Laffite

.

"Sial, lawan tiga saja belum tentu selamat, sekarang 10 orang beserta kurohige" pikir ku tambah panik

.

"Kuberikan kalian 1 miliar berry tapi biarkan aku pergi" ucap ku pada mereka, berniat negosiasi

"Bagimana kalian setuju?" tanya Marshall ke krunya

"Aku menginginkan pedangnya" ucap Shiryu

"Jika ia punya uang 1 miliar dimana ia menyimpannya coba" ucap Avalo

"Baiklah diskusi gagal jadinya, katakan nama mu akan ku buat berita di koran nanti, bahwa nanana di kalahkan oleh kru Kurohige" ucap Marshall

"Maaf ya, tapi aku tidak ingin mati di sini, jadi lupakan saja soal negosiasi tadi" ucap ku mengeluarkan satu pedang lagi dari cincin penyimpanan, kali ini pedang yang ku beli dari Sabaody seharga 500 juta berry, 1 dari 8 pedang terbaik di dunia

.

Kurohige mulai mengeluarkan bayangan hitam dari tubuhnya.

.

"Niken : blue color" ucap ku membuat dua bilah pedang menjadi biru

"Oh jurus pedang apa itu?" ucap Shiryu kaget

"Perubahan warna pengaruh ke serangan?" tanya Devon

.

"Shinwalk" ucap ku mengucapkan jurus gabungan terbaik ku

Clap! Leher Laffite mucul garis

Clap! Tubuh Devon tergaris di tengah

Clap! Tubuh Avalo menggaris serong dari bahu kanan ke pinggul kiri

Clap! Leher Jesus Burgess

Clap! Tubuh Van Auger

Clap! Leher Sanjuan

Clap! Leher Shiryu, ia sempat bereaksi namun sayangnya tebasan ku lebih cepat 0,01 detik

Clap! Leher Vasco menggaris merah

Clap! Doc Q tubuhnya ku garis merah

Sembilan serangan dalam waktu 0,02 detik.

Aku kembali ke tempat ku, memegang pedang seperti tadi.

"Oh mau apa dirimu?" tanya Teach

Tubuh kru yang terpotong langsung berjatuhan, tanpa Teach sadari.

"Lihat ke belakang" suruh ku

Tech melihat ke belakang, ia kaget bukan main, kru penjahat paling jahatnya jatuh mati hanya dalam waktu kurang dari 1 detik.

Sekarang keringat yang merembes cepat dari kepala Teach

"Mau melawan ku?" tanya ku pada Teach

"Tebasan tidak berpengaruh padaku asal kamu tau!" teriak Teach menutupi semua tubuhnya dengan bayangan lalu menghilang

"Hmm katanya tidak berpengaruh tapi pergi juga" ucap ku

.

"Huek" aku muntah darah, aku segera menyimpan dua pedang ku sebelum pingsan.

.

Diriku pingsan beberapa detik setelah pedang ku simpan.

Note : Jalan kematian, merupakan jurus kombinasi dengan Niken, kecepatan dan kekuatan, namun risikonya tubuh akan menerima timbal balik karena bergerak melebihi kecepatan cahaya, yaitu kerusakan otot dan kerusakan organ dalam paling parah.

.

Gion datang ke tempat ku setelah pemilik kedai teriak teriak karena ada pembunuhan sadis.

"Bawa Haru ke pusat medis sekarang, berikan perawatan pertolongan pertama!" teriak Gion pada bawahannya

Karena tubuh ku tidak mungkin di gendong, akhirnya aku harus menunggu tandu dulu.

.

Gion mengecek semua mayat di depan ku.

"9 kru utama Kurohige?" ucap Gion kaget

"Tebasan rapi, posisi bersebelahan, mereka tidak bereaksi saat terjadi pemotongan" ucap Gion sambil memikirkan sesuatu

Gion segera meminta bawahannya mengurus 9 mayat untuk dibawa ke Marineford.

.

Diriku koma selama 6 bulan, namun selama itu nama ku di kenal sebagai pahlawan Marinir baru sebab kekuatan ku dalam mengalahkan 9 kru bajak laut Kurohige.

.

Sekarang aku yang telah sadar, namun kehilangan kekuatan otot ku, tubuhku mengecil sebab bobot ku turun.

"Huh berjuang dari nol lagi" ucap ku

"Jangan khawatir, aku sebagai pemimpin mu akan membantu mu Haru, semua keperluan mu dan latihan mu akan di tanggung oleh Marine" ucap Gion

"Baiklah, aku paham"

"Oh benar juga, pangkat mu naik ke Komodir, jika kamu sudah siap untuk upacara pelantikan nanti, katakan saja padaku" ucap Gion

"Tentu"

.

.

1 minggu kemudian upacara pelantikan ku di adakan, secara interen, di datangi oleh wakil admiral dan di bawahnya.

Gion sendiri yang menyematkan tanda pangkat di dadaku.

"Semoga kamu bisa lebih baik lagi di masa depan" ucap Gion padaku

"Terima kasih bu!" ucap ku tegas

.

Satu minggu kemudian.

Aku masih jadi bawahan Gion, namun aku kali ini dalam pelatihan intensif tanpa adanya pekerjaan untuk ku.

1 tahun 5 bulan kemudian, sekarang pangkat ku adalah laksamana muda, pekerjaan sudah lepas dari Gion dan punya bawahan sendiri, aku bekerja dengan patroli di new world, bersama dengan bawahan ku di Koby dangan pangkat kapten.

.

Umur ku sekarang genap 17 tahun, namun aku mengaku di Marinir 19 tahun, sudah bisa menikah namun ku putusan tidak akan menikah di dunia One Piece ini.

Di kapal yang tengah berlayar.

"Ini membosankan sekali" ucap ku sambil duduk di ruangan ku, dengan kepala ku taruh di meja

Tok tok tok

"Masuk" suruh ku

"Lapor pak, ada kapal bajak laut yang mendekat" ucap Coby

"Kamu urus, lihat dulu di dalamnya apa ada sandra atau penduduk desa tidak" ucap ku

"Baik pak"

.

30 menit kemudian, Coby datang lagi

"Lapor pak, semua bajak laut dan sandra sudah di amankan, kita siap kembali ke penjara" ucap Coby

"Baik" ucap ku

"Kita kembali pak?" tanya Coby

"Iya, kembali" balas ku

.

Next

ตอนถัดไป