webnovel

Upacara penghormatan

Tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan Yami yang sedang merokok.

"Seperti yang Reinz katakan, kalian harus berlatih karena tidak mungkin kalian akan mengalami situasi dimana keberuntungan sering memihak pada kalian. Biar aku beritahu bahwa dizamanku waktu masih menjadi seorang ksatria sihir yang dipimpin oleh kaisar sihir yang waktu itu masih seorang kapten pasukan, banyak ksatria sihir telah mati karena pertempuran dan semuanya itu karena hanya sihir mereka yang habis dan akhirnya dieksekusi ditempat."

Kata-kata Yami membuat yang lainnya terdiam karena baru kali ini mereka mendengar hal ini.

Tetapi, mereka tahu bahwa selama ini mungkin mereka beruntung dan tidak tahu bagaimana tepatnya jika itu terjadi dimana salah satu diantara mereka akan mati.

"Bahkan aku diam-diam berlatih dari saran Reinz sendiri." Yami berkata setelah duduk.

"""EEEHHH!?"""

Mereka semua terkejut dengan kata-kata itu dan kemudian memandang ke arah Reinz dengan tatapan tak percaya.

"Aku hanya membantunya karena tahu bahwa sihirnya lambat untuk proses pengeluaran, tetapi itu sangat kuat jika dia tahu bagaimana cara melakukannya dengan pasti." Reinz mengangkat bahu.

Kemampuan Dark Magic milik Yami mirip dengan Dark-Dark no Mi milik Kurohige di anime One Piece itu lambat, tetapi mematikan.

Reinz tahu bahwa sihir Yami berhubungan dengan Anti-Matter di alam semesta. Karena bahkan dapat memotong dimensi itu sendiri, buktinya itu terjadi pada scene dimana Yami diangkut di Glamour World milik Dorothy, kapten pasukan Coral Peacock.

Itulah kenapa, Reinz agak ketakutan terhadap sihir itu. Karena dampaknya untuk memotong dimensi bahkan bisa melakukan itu terhadap dimensinya.

"Ngomong-ngomong, Asta kau sudah bangun ya? Aku pikir kau sudah mati." Yami berkata.

"EH!? Aku masih hidup, Yami-san! Dan omong-omong, apakah ini gajiku?"

"Ya. Kau harus bersyukur bahwa dengan Reinz ada. Juga, kau dipanggil oleh Kaisar Sihir sendiri dan Noelle kau harus mengikutinya." Yami berkata sambil memandang Asta dan menunjuk ke arah Noelle.

"Kami berdua?" Noelle berkata sambil menunjuk dirinya dan Asta.

"Ya, untuk itulah kaisar sihir ingin kedatangan kalian berdua dan juga Reinz, kau bisa ikut dengan keduanya."

Reinz hanya mengangguk paham, lagian dia tahu bahwa situasi ini akan mengerikan karena kerajaan akan diserang. Dan rumahnya bahkan ada di area dekat istana berada, yang mana itu akan diserang oleh pasukan brengsek itu.

.....

Sesaat kemudian.

Saat ini Klaus diikuti oleh Mimosa dan Yuno sedang dalam perjalanan menuju markas ksatria sihir.

Tiba-tiba mereka berhenti karena melihat sebuah portal di hadapan mereka.

"Yo, kalian. Permisi, mau lewat." Reinz berkata yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

Dan kemudian diikuti oleh Asta dan Noelle.

Entah bagaimana, tepat bersamaan mereka muncul dihadapan tim Klaus.

"Reinz-senpai? Selamat pagi, kalian." Mimosa menyapa.

"Selamat pagi, Reinz. Dan juga, Asta kau baik-baik saja ya?" Klaus berkata.

"Ya, aku baik-baik saja! Hanya tidur selama seminggu dan itu membuatku sehat kembali!" Asta berteriak bersemangat sambil memperlihatkan Klaus olahraga ditempat.

"Memangnya kau anak-anak?" Yuno berkata.

"EH!? Bukankah kau seumuran denganku?" Asta membantah dan menunjuk Yuno karena keduanya memang seumuran.

"Ngomong-ngomong, Reinz apakah kau mengantar keduanya pergi ke markas ksatria sihir?" Klaus bertanya.

"Ya. Tetapi, entah bagaimana Julius mungkin juga mengharapkanku datang." Reinz menjawab.

Lagian selama ini, Reinz sering menolak kunjungan Julius ataupun menerima undangannya karena itu merepotkan untuk berbincang kepada seorang maniak sihir.

"Begitu." Klaus berkata sambil merasakan bibirnya berkedut, karena selama ini ia tahu bahwa Reinz adalah orang yang sulit untuk ditemui. Kecuali itu ibunya sendiri.

Mimosa tiba-tiba berkata pada Reinz, "Reinz-senpai, terima kasih terhadap bantuanmu. Kemampuan sihirku akhirnya meningkat berkat itu."

"Sama-sama." Reinz menjawab dengan senyum kecil dibibirnya.

"Eh, Mimosa kau juga dilatih oleh Reinz-senpai?" Noelle bertanya karena terkejut.

"Ya, apakah kau juga?"

"Ti-tidak, ia mengatkana bahwa lebih baik aku harus mengalami banyak hal karena setiap pelatihan yang aku lakukan akan membuat pikiranku sering berantakan."

"Be-begitu. Tapi, kau sudah menguasai sihir itu kan? Dan pengendalian sihirmu sudah mulai membaik."

"Ya, itu berkat bantuan alat sihir itu."

Klaus melihat keduanya memutuskan bertanya pada Reinz, "Memangnya sihir apa yang kau bantu, Reinz?"

"Plant Magic-nya, jika dia mengembangkan dimana sebuah tanaman tumbuh dari benih dan membuatnya sebesar mungkin, itu sangat membantu loh." Reinz menjawab.

Reinz tahu sendiri bahwa kemampuan Plant Magic itu juga cukup kuat dan sangat bermanfaat. Apabilan jika Mimosa memutuskan menjadi petani dengan sihirnya itu, ia dapat memiliki banyak untung karena dengan sihir itu yang dapat menumbuhkan berbagai tanaman secepat mungkin.

Reinz bahkan memberikan Mimosa sekantung benih yang berisikan benih tanaman merambat, karena tanaman itu dapat hidup mengikuti sihir yang telah dideteksi oleh tanaman itu sendiri agar bisa hidup. Dan tanaman itu diketahui sebagai tanaman berbahaya karena menyerap sihir dilingkungan itu atau objek itu sendiri.

Yuno yang berada disamping Asta bertanya dengan diam-diam, "Siapa dia?"

Asta berbalik ke arah Yuno dan menjawab, "Dia adalah anggota baru bernama Reinz-senpai, tetapi dia-lah yang diam-diam membantu kami loh di dungeon itu. Katanya dia yang mengantongi semua harta karun itu setelah dungeon runtuh."

Yuno terkejut bahwa ada seseorang yang diam-diam membantu, ia mulai memikirkan penyebab kenapa gajinya tiba-tiba datang secepat mungkin dan itu juga bertambah banyak dan akhirnya tahu bahwa itu karena dilakukan oleh Reinz.

Tetapi, entah bagaimana Yuno tidak tahu kenapa ia tidak dapat mendeteksi mana milik Reinz di tubuhnya. Tetapi, dia tahu satu hal bahwa dari apa yang terjadi sebelumnya dari kemunculannya dengan Space Magic dan kemudian perbincangan antara Mimosa dan Reinz dan yang terakhir dari cerita Asta mengenai dungeon seminggu yang lalu.

Bahwa Reinz adalah orang yang sangat kuat, sampai-sampai bisa membuat mana ditubuhnya menghilang seolah-olah melihat seseorang seperti Asta yang tidak memiliki mana.

.....

Sesaat kemudian.

Reinz saat ini berada di sudut ruangan di markas ksatria sihir.

Ruangan ini saat ini dipenuhi oleh banyak ksatria sihir dan kapten ksatria sihir.

Tentu saja, kebanyakan dari semuanya adalah bangsawan.

Reinz memutuskan untuk menunggu Asta dan lainnya karena tahu bahwa mereka menemui Julius dan lebih baik dia pergi lebih dahulu dibandingkan menemui Julius.

Lagian hari ini adalah Upacara Penghormatan untuk para ksatria sihir yang telah memperoleh banyak bintang dan juga meningkatkan tingkat mereka terhadap evaluasi dalam tingkat para ksatria sihir.

"Oh, Reinz? Aku baru melihatmu disini, apakah kau dipanggil oleh kaisar sihir?"

Tiba-tiba seseorang menyapa Reinz sambil berjalan ke arahnya.

Reinz memandang ke orang itu dan melihat bahwa itu adalah Fuegoleon.

"Hmm, kau kah Fuegoleon. Ngomong-ngomong, selamat pagi."

"Pagi juga. Aku berpikir bahwa kau akan membuat pasukan baru, tetapi mendengar bahwa kau bergabung dengan pasukannya Yami." Fuegoleon berkata.

"Lagian orang itu yang datang kepadaku malam-malam dan melihat bahwa ia langsung melemparkan jubah ini padaku. Bahkan lebih dari itu wajahnya entah bagaimana terasa lucu."

Perbincangan keduanya entah bagaimana membuat yang lainnya memandang ke arah keduanya.

Lagian mereka kenal sendiri Fuegoleon, tetapi kenapa mereka belum pernah mendengar tentang Reinz.

Dan dari apa yang Fuegoleon katakan tentang membuat pasukan baru, apakah orang itu sangat kuat atau tidak.

Tentu saja diantara mereka ada yang mengenalnya, yaitu Leopold yang sedang berdiri dengan serius karena tahu bahwa hari ini adalah upacara penghormatan ksatria sihir.

Dan dia sendiri sudah menyaksikan kemampuan yang dimiliki oleh Reinz dan dari apa yang kakaknya katakan padanya bahwa ia sendiri tidak memiliki kepastian untuk mengalahkan Reinz apalagi jika ia bergabung dengan kaisar sihir.

"Siapa dia, Leopold?" Seseorang bertanya pada Leopold karena tahu bahwa pasti ia mengenalnya.

Lagian sering diketahui bahwa Leopold sering mengikuti kakaknya itu.

Orang yang bertanya adalah Nozel Silva.

"Dia adalah Reinz Vaude." Leopold hanya menjawab itu.

Tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan Julius yang membawa kelompok orang-orang dibelakangnya.

.....

Sesaat kemudian.

Setelah upacara penghormatan.

Semua ksatria sihir di ruangan sebelumnya itu diundang untuk menyantap makanan.

Reinz yang tanpa mempedulikan semuanya duduk dilantai dan memakan makanannya.

Bahkan Asta pun ikut bersamanya karena melihat bahwa Reinz duduk dilantai sambil makan.

"Kenapa kau duduk dilantai, Reinz?" Klaus berkata dengan suara pelan.

Tetapi, suaranya masih dapat didengar oleh orang lainnya.

"Biar aku beritahu kau, jika kau sedang makan jangan coba melakukannya dengan berdiri. Itu tidak baik untuk pencernaan tubuhmu." Reinz menjawab dengan suara agak keras tanpa mempedulikan suasana tegang di ruangan itu.

"Memang, seperti yang dikatakan oleh Reinz-senpai bahwa kalau makan itu tidak baik jika melakukannya hanya dengan berdiri. Dan cobalah melihat bahwa yang lainnya berdiri dan masih banyak makanan disini. Lebih jauh lagi, bahwa orang-orang itu hanya menyicip sedikit dan lebih fokus terhadap minuman mereka." Asta pun ikut berkata sambil menunjuk ke arah ksatria lainnya.

Perkataannya entah bagaimana membuat para ksatria sihir yang belum mengenal kelompok Black Bull geram ditempat.

"Memangnya siapa kamu, untuk berkata itu?" Solid Silva berkata.

"Asta, seorang ksatria sihir dari desa Hage!"

Kata-katanya membuat mereka menertawakannya karena tahu bahwa orang ini hanyalah seorang bocah desa tanpa etiket dan mereka memutuskan untuk mengejeknya.

"Hanya seorang bocah dan juga warga biasa? Kau mengejek kami seorang bangsawan dan juga ksatria sihir?" Nebra terkikik ditempat dan berkata sambil mengejek.

"Aku tidak pernah berpikir bahwa adikku yang bodoh akan bergabung dengan pasukan aneh." Solid pun menambahkan sambil mengejek Noelle karena berada di samping Asta, tetapi berdiri dengan canggung.

Asta yang mendengar ini ingin marah dan berdiri, tetapi itu dihentikan oleh Reinz yang sudah berdiri dan kemudian berjalan ke arah orang-orang itu.

"Cobalah untuk tidak mengejek seseorang, bahkan jika statusmu itu tinggi. Karena itu tidak ada apa-apanya jika kau merasakan keputusasaan." Reinz berkata sambil melepaskan sihirnya yang sangat kuat.

Sihirnya membuat seluruh gedung markas ksatria sihir bergetar seperti gempat.

Ini membuat mereka ketakutan dan membelakakkan mata mereka.

Bahkan Yuno pun kaget melihat ini yang dari tadi diam-diam dan telah memperhatikan mereka.

Sihir Reinz yang dilepaskan membuat yang lainnya langsung berlutut seolah-olah gravitasi meningkat drastis, bahkan semua kapten ksatria sihir pun ikut berlutut.

Fuegoleon juga yang termaksud pun berlutut, ia memutuskan untuk menenangkan situasi karena tahu bahwa Reinz marah terhadap perkataan keduanya itu.

"Tolong tenanglah, Reinz. Cobalah lihat situasi sekarang." Katanya dengan suara keras.

Reinz mengangguk setelah melihat bahwa banyak yang telah berlutut dan ada beberapa yang telah berbaring ditanah.

Ia langsung menarik sihir yang ia lepaskan dan tidak lupa untuk berkata kepada semua orang.

"Aku ingin melihat apakah kapten kalian itu sekuat apa yang mampu menanggung akibat dari kata-kata kalian?" Reinz berkata sambil menoleh ke arah orang-orang tertentu.

Baik itu dari Silver Eagle dan Golden Dawn, karena kedua pasukan itu ada beberapa orang yang mengejek temannya.

"Apa maksudmu!?" Nozel menggeram ditempatnya.

Tiba-tiba sebelum Nozel ingin melakukan sesuatu, Fuegoleon langsung muncul dihadapannya.

"Jangan melakukan sesuatu yang ceroboh, Nozel. Karena kau tidak bisa mengalahkannya, bahkan jika kami semua termaksud kakakku dan kaisar sihir bergabung hanya melawan Reinz." Fuegoleon berkata sambil bebalik ke arah Nozel.

Dan kemudian Fuegoleon berbalik ke arah Reinz dan berkata, "Tolong maafkan dia, Reinz. Dia terlalu fokus terhadap tugasnya dan belum mengenal tentangmu."

Reinz hanya mengangkat bahunya dan kemudian berkata, "Tenang saja, lagian aku membiarkan mereka mengetahui bahwa tidak setiap saat bahwa apa yang mereka yakini itu dapat membantu. Karena ada saatnya mereka akan mengalami keputusasaan. Dan juga, kau kah Nozel Silva? Sebenarnya, lebih baik kau menjaga adik-adikmu itu dan membuat mereka untuk tidak terlalu mengandalkan gelar mereka. Soal Noelle, kau bisa membiarkanku dan Yami yang menjaganya, karena dengan adanya aku dan Black Bull itu akan membantunya termaksud penguasaannya dan juga soal Megiluca?"

Kata-kata Reinz membuat Nozel melebarkan kedua matanya karena terkejut mendengar nama seseorang yang telah mengutuk ibunya. Tetapi, untuk yang lain mereka bingung dan melihat bahwa Nozel menampilkan wajah terkejutnya bahkan membuat mereka menjadi lebih bingung.

ตอนถัดไป