webnovel

Undangan

"Puncak-kah? Apakah kau tahu sihir apa yang aku miliki?" Julius bertanya.

"Sihir Time kan?" Reinz berkata.

"Benar. Bagaimana kau tahu?"

"Karena aku dapat melihat masa depan selama 10 menit kedepan, aku menyebutnya Haki Pengamatan." Reinz menjawab.

Reinz menciptakan kemampuan itu setelah mengingat kembali anime One Piece, tentu saja tentang kemampuan yang dimiliki para tiga Haki. Dan Haki Pengamatan dimana Katakuri yang memiliki kemampuan Haki Pengamatan tingkat lanjut yang memungkinkannya untuk melihat masa depan.

Reinz tidak yakin tentang kemampuan yang Katakuri miliki tentang Haki tersebut, jika dia tidak salah Katakuri hanya dapat melihat selama 2 detik. Tetapi, untuk Reinz yang memiliki sihir Time, memungkinkannya untuk melakukannya selama 10 menit.

Tentu saja, itu masih sulit untuk melakukannya. Karena Reinz tahu bahwa untuk melihat lebih jauh, itu harus mengerahkan banyak tenaga sampai-sampai menggunakan kekuatan jiwa seseorang. Ini telah Reinz ketahui ketika bertanya kepada Xein tentang bagaimana ia mengetahui tentang sihir yang Reinz miliki padahal waktu itu, Reinz hanya menggunakan sihir Space.

Tetapi, Xein menjawab bahwa dia memiliki dua afinitas pada dirinya sendiri, yaitu Space-Time.

Jadi, disitulah kenapa Reinz mengetahui tentang kekuatan jiwa. Dan yang Xein gunakan adalah salah satu kemampuan yang dimiliki oleh kekuatan jiwa, mata jiwa.

Mata jiwa adalah kemampuan untuk melihat jiwa mahluk hidup, itu juga dapat mendeteksi jiwa yang mungkin melekat pada objek tertentu. Contohnya adalah artifak yang memiliki jiwa.

Reinz hanya tahu itu dan belum mengorek semuanya dari Xein. Untuk itu, jika dia menyelesaikan hari ini, dia akan kembali ke Dimensional Space miliknya dan kemudian belajar dari Xein.

Lagian dia adalah naga yang hidup selama lebih dari puluhan ribu, bahkan telah berkeliling berbagai alam yang kataknya pernah mengunjungi alam Underworld, alam Tuhan dan alam Roh.

Julius yang mendengar jawaban Reinz terkejut dan gembira kemudian bertanya kepada Reinz, "Bisakah aku melihat grimoiremu?"

Reinz mengeluarkan grimoirenya dan memberikannya pada Julius.

Julius yang menerima grimoire terkagum-kagum karena sampulnya seperti yang dirumorkan bahwa ini adalah grimoire tujuh daun.

Bahkan orang-orang lainnya yang melihat grimoire tersebut pun masih terkagum-kagum.

Kemudian Julius membuka halaman grimoire tersebut, tetapi entah bagaimana ia tidak bisa membaca tulisan tersebut. Karena entah bagaimana tulisan itu setiap ia fokus untuk membaca satu huruf saja, itu akan terganti menjadi huruf baru.

Ini membuat Julius harus memasang wajah serius karena baru pertama kali melihat grimoire ini.

"Kau tidak akan bisa membacanya, Julius. Bahkan waktu Reinz mendapatkannya, yang kemudian aku membacanya saja merasakan perasaan aneh tentang huruf-huruf itu yang tidak aku ketahui tetapi akan tergantikan huruf baru." Noir berkata karena melihat bahwa Julius telah memamasang wajah serius, ia terkekeh ditempatnya.

"Serius? Aku pikir bahwa aku berhalusinasi. Tapi, ini sangat mengagumkan. Apakah kau bisa membacanya, Reinz?" Julius berseru dengan kaget dan kemudian bertanya pada Reinz setelah mengembalikan grimoire tersebut padanya.

"Ya, halaman perama adalah sihir Spatial Door, yang dapat membuat pintu atau portal menuju ke tempat dimana yang pengguna ingat sendiri. Juga itu menambahkan konsep Space-Time, yang artinya tanpa memandang jarak dan waktu." Reinz menjawab setelah menerima grimoirenya dari Julius.

Julius yang mendengar jawaban Reinz kagum ditempat dan kemudian ia memasang wajah serius dan berkata pada Reinz.

"Oooohh! Ini menarik. Kalau begitu, kita kembali waktu sebelumnya. Bagaimana kalau kau bergabung dengan ksatria sihir?"

Perkataan Julius membuat yang lainnya menoleh ke arah Reinz dan menunggu jawabannya.

Tetapi, sebelum Reinz menjawab ibunya-lah yang menjawab duluan kepada Reinz.

"Reinz, kau harus bergabung. Karena aku tahu bahwa kau akan pergi lagi, jadi cobalah memanfaatkan gelar ksatria sihir, karena menjadi satu kau akan mengerti sesuatu."

"Ya benar Reinz. Aku yang bergabung dengan Black Bull saja mulai memahami sesuatu. Jadi, kalau kau ingin bergabung dengan Black Bull, kau bisa berkata padaku dan aku akan membiarkan kapten Yami menerimamu!" Finral juga ikut-ikutan berkata karena jika dengan Reinz yang bergabung, memungkinkan pasukannya menjadi sangat kuat.

"Uhuk, bagaimana jika bergaung dengan Golden Dawn, Reinz?" Klaus pun juga ikut berkata.

"Semuanya diam, biarkan Reinz memutuskan. Tapi, kalau kau ingin bergabung dengan Crimson Lion, aku akan menyetujuinya secara langsung lagian aku adalah kapten Crimson Lion!" Fuegoleon pun juga ikut berkata dengan semangat membara.

"Fufufu, Noir anakmu itu membuat banyak pasukan harus mengambilnya bahkan lebih dari itu tanpa mengikuti ujian sihir." Elen berkata pada Noir.

"Tentu saja kalau itu anakku." Noir menjawab dengan bangga, bagi seorang ibu yang memiliki anak yang kuat harus bangga karena pencapaian yang anaknya miliki.

"Uhuk, Reinz lebih baik mengikuti kakek menjadi peneliti dan juga guru." Kakek Reinz, Phillips memutuskan untuk mengundang Reinz karena sebagai kepala departemen Ilmu Pengetahuan Sihir.

Reinz dan Julius saling memandang dan terkekeh karena suasana mereka membuat suasa serius sebelumnya menjadi tenang dan damai.

"Semuanya, diam dulu. Biarkan Reinz yang memutuskan." Julius memutuskan untuk menenangkan mereka.

Kemudian semua orang memandang ke arah Reinz dan menunggunya menjawab.

Reinz melihat mata mereka memandangnya membuat mulutnya berkedut dan kemudian mulai memikirkan baik-baik tentang masalah ini, lagian tatapan ibunya saja berharap bahwa ia bergaung menjadi ksatria sihir dibanding menyuruhnya menjadi peneliti yang mana dilakukan oleh ibunya dan kakeknya.

"Aku, akan bergabung tetapi aku akan memilih pasukannya nanti."

.....

Beberapa saat kemudian.

"Kaisar sihir, total 102 monster. 4 monster kelas Legendaris dan lainnya adalah monster unik." Seorang ksatria sihir yang dipanggil oleh Julius berkata.

"Oh? Itu banyak sekali ya. Jika jumlah monster ini saja masih hidup dan menyerang kerajaan kami. Aku tidak yakin apakah kami bisa selamat." Julius mengangguk pada ksatria sihir tersebut dan kemudian berkata dengan wajah serius.

"Benar seperti yang kau katakan, Julius. Karena diantara monster unik saja, ada beberapa jenis yang dapat menghancurkan satu kota, contohnya Rock Turtle, Fire Wyrm dan Blazing Wolf." Noir pun membalas kata-kata Julius dengan nada serius.

"Blazing Wolf diketahui bahwa hidup berkelompok dan diantaranya itu tepatnya satu paket, yaitu 12 ekor. Satu paket saja dapat membasmi seluruh kota. Dan Rock Turtle, yang entah bagaimana bermutasi itu karena seluruh tubuhnya berwarna merah." Phillips juga menambahkan setelah membaca daftar pada bukunya.

"Tidak pernah berpikir bahwa monster-monster ini hidup di zona itu." Fuegoleon berkata dengan serius, ia merasa harus mengatakannya pada kakaknya.

Mimosa dan Leopold yang mendengar kata-kata mereka bingung, tetapi ketika mendengar bahwa monster-monster tertentu dapat menghancurkan dan membasmi satu kota saja membuat keduanya berkeringat dingin.

"Apakah itu serius, ibu?" Mimosa bertanya pada Elen.

Elen dengan wajah serius pun menjawab, "Apa yang mereka katakan itu benar, Mimosa. Jadi, jika diketahui bahwa monster-monster ini hidup disatu tempat, kemungkinan pembasmian akan dilakukan. Tetapi, karena tahu bahwa jumlah monster yang telah dikalahkan oleh Reinz saja jika mereka hidup, seperti yang Julius katakan, kemungkinan jaminan kerajaan hidup itu hanya menunggu waktu atau takdir."

"Tapi, kalau begitu bagaimana kakakku, Mereoleona yang berlatih di zona itu tetapi tidak menemukan keberadaan monster-monster ini?" Leopold bertanya.

Pertanyaan Leopold membuat yang lainnya memikirkannya lagi dan akhirnya dimana Fuegoleon-lah yang maju menjawab.

"Kalau aku tidak salah, Mereoleona hanya menemukan monster tipe laba-laba. Tetapi, mereka tidak akan muncul jika mangsa yang mereka lihat sangat kuat. Hanya itulah yang dari aku dengar oleh Mereoleona sendiri."

"Oh, yang itu? Kalau aku tidak salah, memang ada keberadaan monster itu. Dan mereka juga bertekembang biak sekitar tiap 2 minggu dan akan menetas selama sebulan." Reinz menjawab sembari mengingat dimana ia sedang joging untuk melatih tubuhnya dan staminanya dari pintu masuk menuju zona inti gunung berapi.

Kata-kata Reinz membuat yang lainnya berkedut, mereka tahu bahwa laba-laba adalah monster atau hewan yang bertelur. Tetapi, mendengar bahwa Reinz berkata mereka telah berkembang biak secepat itu saja membuat mereka ketakutan.

"Ini, bagaimana Kaisar Sihir? Haruskah aku memberi tugas pada pasukanku?" Fuegoleon bertanya pada Julius.

"Tunggu, aku akan mencoba mengirimkan pasukan pengintai untuk mengingatai tempat itu dulu dan kemudian akan memberi tugas jika laporan yang aku terima akhirnya membuahkan hasil dan berupa hasil yang buruk." Julius berkata dengan serius.

"Um, tenang saja soal mereka. Karena para monster lainnya akan sering memakan laba-laba atau kalian bisa mengatakan bahwa mereka akan memakan apa yang mereka temukan, Survival of the fittest." Reinz tersenyum dan berkata dengan tenang karena mengingat bahwa tempat itu sering ia lihat bahwa monster lain akan memakan apa yang mereka lihat sebagai yang lemah.

Mendengar apa yang dikatakan Reinz, membuat yang lainnya menghela nafas dengan lega. Karena itu berupa berita baik, jika tidak kemungkinan untuk mengirimkan pasukan ksatria sihir saja harus banyak dan itupun belum tentu apakah mereka bisa selamat atau tidak.

Karena zona tempat gunung berapi dan juga monster yang mereka akan lawan itu cukup kuat. Jadi, membutuhkan banyak tenaga dan ksatria sihir yang pintar dan kuat dalam menghadapi situasi zona atau monster tersebut.

"Begitu, itu berita baik. Kalau begitu, bagaimana kalau aku membeli mayat para monster ini?" Julius berkata dengan tenang dan kemudian bertanya pada Reinz untuk membahas soal mayat monster.

"Oh? Untuk apa itu? Aku berpikir untuk memakan monster tersebut, tetapi mengetahui bahwa kemungkinan tubuh para monster memiliki efek beragam seperti merugikan tubuh manusia. Jadi, aku menghentikan hal tersebut dan menyimpannya." Reinz berkata.

Noir berkata dengan aneh, "Kalau kau ingin memakan monster sihir, kau harus menanyakannya padaku. Karena aku tahu orang yang tepat melakukannya dan juga ia memiliki sihir untuk melihat dan mengidentifikasi sesuatu dari tubuh mahluk hidup ataupun objek yang ia lihat. Karena sihirnya itu, membuatnya memutuskan untuk menjadi koki."

"Kau maksud Yoona? Nah, kalau dia yang kau maksud itu memang orang yang tepat." Elen pun juga menambahkan.

"Ya, dia." Noir mengangguk.

"Um, Noir dan Elen, siapa yang kalian maksud?" Julius bertanya karena tidak mengenal orang yang keduanya maksud.

"Dia, ah benar. Kau tidak tahu tentang dia, yah lagian itu cerita lama dimana kau terlalu fokus pada pekerjaanmu sebagai komandan ksatria sihir. Itu cerita dimana pekerjaanku bersama Noir dan saudariku Acer sewaktu ia masih hidup, untuk mencari bahan dan akhirnya kami bertemu dengan orang itu dalam perjalanan." Elen menjawab.

Noir hanya mengangguk mengenang masa tersebut.

Yang lainnya hanya bingung, tetapi mendengar nama Acer membuat beberapa yang mengenal orang tersebut menjadi sedih.

"Baiklah kembali ke topik sebelumnya, bagaimana Reinz apakah kau ingin menjualnya?" Julius yang melihat suasana mulai agak suram memutuskan untuk mengalihkan topik.

"Baiklah. Tetapi, untuk monster kelas Legendaris aku tidak menjualnya. Karena ingin memakan daging mereka, tentu saja aku akan memberi kalian juga dan temaksud para ksatria sihir lainnya."

Mendengar jawaban Reinz membuat Julius dan lainnya senang, kemudian ketika mendengar bahwa ia akan memberi mereka daging monster tersebut yang telah diolah menjadi masakan membuat mereka ingin menunggunya untuk mencicipi daging tersebut, membayangkannya saja membuat mereka merasakan perut mereka mulai bergetar.

1686 kata.

UnholyMorningcreators' thoughts
ตอนถัดไป