"Makan dan jangan banyak bicara!" Dia mengatakan hal tersebut sembari melotot tajam pada Bhutan.
Bhutan sendiri hanya pasrah begitu dirinya mendapati suapan paksa dari pasangannya itu.
***
"Terima kasih, atas perhatianmu," ucap Bhutan pelan. Gadis itu sudah menyelesaikan acara makannya secara paksa.
"Sama-sama. Tapi ingat lain kali aku tidak akan pernah berbuat sebaik ini lagi padamu!" ancam Swiss. Meski ia berkata seperti itu, ia tidak akan melakukannya dengan sungguh-sungguh karena terbukti ia selalu dengan mudahnya mencemaskan Bhutan pasangannya tersebut.
"Apa kau sudah tidak marah padaku?" tanya Bhutan dengan polosnya.
Swiss yang masih sibuk merapikan peralatan makan, hanya menjawab sekadarnya, "Tidak juga. Sejujurnya aku masih marah padamu. Hanya saja, aku merasa kasihan pada pasanganku yang masih saja bertingkah seperti bayi besar."
"Bayi besar?" Bhutan menatap lekat Swiss.
Swiss yang merasa ditatapi selekat itu, merasa tidak nyaman. "Argh lupakan saja itu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com