ia melihat Dinda yang memiliki paras cantik, dan juga melihat Andi yang berpakaian biasa, kaos putih polos dan celana jins yang warnanya sudah memudar. Ia pun langsung menebak di dalam hati, bahwa pemuda ini bisa menikahi wanita itu karena pemuda ini merupakan orang kaya tersembunyi.
Dinda memandang sekitarnya dan berkata. "Kita ingin membeli beberapa perhiasan, boleh seperti kalung, anting, dan sejenisnya."
"Silahkan Anda ikut Aku." Wajah Ayu terukir senyuman, lalu membawanya ke depan lemari kaca, sembari menunjuk liontin jade dan berkata, "Menurut Anda, bagaimana dengan ini? Ini adalah Ren Old Jade, memiliki warna yang indah. Anda begitu cantik, pasti semakin elegan setelah memakainya!"
Andi menunduk dan melihat sekilas. Meskipun terhalang oleh lemari kaca, tapi dibawah sinar penerangan, liontin itu masih saja bersinar.
Jade itu berwarna hijau, agak transparan dan seluruhnya diukir menjadi patung Buddha Maitreya. Ukirannya sangat indah dan memliki kualitas yang baik.
Setahunya, meskipun liontin ini tidak mencapai kualitas terbaik, tapi setidaknya harganya juga bisa mencapai puluhan miliar.
Ia menolah ke samping dan menemukan tatapan Dinda yang juga penuh rasa suka terhadap liontin jade tersebut.
Mengingat setelah mereka menikah, dirinya juga tidak pernah membelikan hadiah untuk istrinya, Andi pun merasa kalau istrinya suka liontin itu, maka dirinya akan membelikan untuknya.
Oleh karena itu, ia pun membuka mulut dan bertanya kepada Ayu. "Boleh dikeluarkan untuk dicoba?"
Dinda langsung menarik Andi dan berkata pelan. "Jade ini pasti sangat mahal, lebih baik kita melihat yang lain."
Andi asal berkata, "Tak apa-apa, hanya cobain kok, tidak mengapa."
mendengar ini, Ayu pun merasa jijik bagai makan seekor lalat.
Sialan, hanya cobain kok, tidak mengapa?
Aku paling benci orang-orang seperti kalian, tidak punya uang tapi ingin mencoba produk toko yang paling berharga.
Liontin jade ini seharga tiga puluh miliar, paling murahnya dua puluh enam miliar. Bagi siapa yang bisa menjualnya, akan mendapat komisi satu miliar. Jadi Ayu selalu berharap bisa bertemu dengan orang kaya dan berhasil menjual liontin ini.
Awalnya ia kira Andi adalah orang kaya yang rendah hati, tapi ia tidak sangka bahwa ia adalah orang miskin yang tidak memiliki uang dan hanya ingin mencoba saja!
Ia kecewa dan marah disaat yang sama.
Ia paling kesal dengan orang yang suka berpura-pura. mereka pasti ingin mengambil foto dengan mencoba barang itu, lalu memamerkannya di sosial media?
Orang-orang seperti ini sudah banyak ia temui.
Benar-benar orang-orang bodoh yang miskin dan licik!
Mengingat hingga kini, raut wajah Ayu menjadi cuek, lalu berkata dengan tidak peduli. "Ternyata satu keluarga yang miskin, sungguh mengesalkan, menghabiskan waktuku saja!"
Setelah itu, ia langsung mengunci lemari kaca lagi, lalu berkata kepada Andi tanpa ekspresi. "Maaf, liontin ini barang merupakan barang yang paling berharga dalam toko kita. Jangan coba kalau tidak mampu membelinya!"
Andi mengerutkan dahinya dan membuka mulut berkata. "Dari mana dirimu tahu bahwa aku tidak mampu membelinya? Kamu membuka toko untuk menjual produk, kita sebagai pelangga, masa tidak boleh mencobanya?'
Hehe!
Ayu merasa tidak senang. Orang ini memang orang miskin. Hanya orang yang tidak mampu membeli yang mengatakan kata-kata itu.
Oleh karena itu, ia berkata dengan tidak senang. " Hehe, jade ini seharga puluhan miliar. Kalau kamu tidak mampu membelinya, lalu ingin mencobanya dan mengambil foto untuk insta story kan? maka aku menayarankan untuk tidak mencobanya, daripada harus membayar ganti rugi jika terjadi sesuatu.
Selesai mengatakan itu, Ayu langsung memaut kedua lengannya di depan tubuhnya, lalu bertingkah angkuh dan memasang wajah yang meremehkan mereka.
Mendengar jade ini seharga puluhan miliar, Dinda langsung menarik nafas, lalu sibuk menarik Andi dan berbisik. "Jade ini terlalu mahal, mari kita pergi lihat yang lain!"
Tidak sedikit orang yang memperhatikan mereka. "Orang yang seperti itu memang tidak tahu malu. Tidak mampu beli tapi masih ingin mencoba, bukankah hanya ingin terlihat kaya?"
"Benar. Mau terlihat kaya juga tidak lihat status diri dahulu. Dengan pakaiannya, bagaimana mungkin cocok dengan jade yang sebaik ini?"
"Aku beritahu kamu ya, sekarang terlalu banyak orang yang ingin terlihat kaya. Aku dengar di Mustang Antik kemarin ada orang tua bodoh yang memaksa ingin melihat vas porselen Dinasti Song, lalu mengambil foto saat tidak ada satupun yang menyadarinya. Coba kamu tebak apa yang terjadi setelahnya?"
"Apa yang terjadi?"
"Vas itu jatuh ke lantai dan pecah, hahaha. Orang bodoh itu harus bayar ganti rugi sebanyak dua puluh miliar, baru boleh pergi! Kocak sekali!"
Hahaha, benar-benar ada orang bodoh yang seperti itu..."
Percakapan pelanggan di samping membuat Dinda sekeluarga tidak nyaman.
Apalagi Tono selaku Ayah Dinda. Mendengar orang lain yang membicarakan kejadiannya yang melakukan itu, ia ingin sekali mencari tempat persembunyian dan tak mau keluar lagi.
Tiara semakin memasang ekspresi kesal kepada Andi. Ia berpikir didalam hati, kalau bukan karena bajingan ini ingin mencobanya, mereka satu keluarga juga tidak perlu direndahkan Ayu seperti ini! Dasar menantu bodohnya yang tidak berguna!
Hati Andi semakin merasa tidak puas mendengar Ayu yang merendahkan mereka. Ia pun membuka mulut berkata, "Bagaimana dirimu tahu aku tidak mampu membelinya? Jika liontin itu bagus pada istriku, aku juga bisa membelinya."
"Sudahlah, kamu masih ingin berpura-pura? Tidak hanya Ren Old Jade ini yang seharga puluhan miliar, aku lihat kalian bahkan tidak mampu membeli Jade biasa yang seharga ratusan juta! tidak lihat diri dulu sebelum datang ke jade jewelry! Pergilah ke tempat yang cocok denganmu!"
Ayu langsung marah besar. Awalnya ia kira mendapatkan orang kaya ini, maka ia bisa mendapatkan komisi yang banyak. Tapi siapa sangka bahwa orang itu hanya ingin berpura-pura terlihat kaya!
Suasana hatinya yang baik seketika dihancurkan oleh mereka sekeluarga!
Setelah itu, Ayu melambaikan tangan dan memanggil seorang pramuniaga pria datang berkata. "Gilang, bawa mereka lihat barang-barang yang dibawah harga ratusan juta. Pura-pura kaya padahal tidak ada uang, sungguh mengganggu saja!"
"Sudahlah, kita lihat sendiri saja…"
Wajah Tiara memerah, semakin kesal melihat Andi. Jika Dinda menikah dengan tuan muda besar seperti Acun, maka tidak mungkin mereka sekeluarga begitu memalukan.
Tapi ia sama sekali tidak tahu bahwa jika Andi ingin, maka ia bisa saja membeli satu jade jewelry. Itu bukanlah hal yang susah.
Tiara menahan rasa malu untuk berkeliling di area murah. Ia sungguh tidak ada pikiran untuk menetap disini lagi, lalu dirinya pun memilih kalung perak yang seharga serratus juta, siap untuk dijadikan hadiah pada pesta pernikahan Nona.
Setelah membayar, orang-orang di sekitar masih memandang mereka, sambal membicarakan mereka.
"Ternyata benar. Akhirnya mereka membeli barang yang seharga serratus juta, bisa-bisanya mereka ingin mencoba untuk memakai perhiasan yang seharga dua puluh miliar lebih!"
"Benar, mereka juga tidak ngaca dulu!"
Melihat orang-orang sekitar terus membicarakan mereka, Tiara merasa sekujur tubuhnya tidak nyaman. Setelah membayar, ia pun memasang wajah cuek, "Ayo langsung pergi! Hari ini sungguh memalukan! Andi, semua ini disebabkan olehmu!"
"Ibu, kalian pulang lah duluan. Aku masih ada urusan, nanti dah selesai baru pulang."
bersambung...