Tidak hanya Neandro, ternyata Tabo juga sudah memperhatikan sikap aneh Al yang selalu berusaha untuk melepas ataupun menutupi cincin yang dipakai. Itu mulai terlihat setelah Ameera bercerita banyak mengenai Difky terlebih ketika mulai membahas tentang hubungan mereka yang tidak dapat lagi diselamatkan karena masalah ini.
Ponsel Al berdering, sebuah panggilan dari nomor baru yang belum dia simpan. Sempat ragu, namun semua orang menoleh padanya secara bersamaan dan membuatnya berani untuk mengangkat.
"Halo …," ucapnya.
Semua orang mendengarkan dengan seksama, mereka menjadi sangat penasaran dengan hal yang bahkan mereka belum tahu siapa yang berada di seberang telepon itu.
"Ah benarkah? Tapi apakah kami boleh menjenguknya? Emm lalu apakah ada keluarganya yang sudah datang? Bocah SMA?" Al menatap teman-temannya bergantian. "Baiklah. Terimakasih banyak, Pak."
"Dari rumah sakit?" tanya Neandro yang segera dijawab Al dengan anggukan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com