Neandro telah memgantar Yesha pulang. Dia menurunkan adiknya itu di depan apartement tanpa turun dari motor. Sudah terlalu larut baginya, dia masih membutuhkan banyak waktu untuk mengerjakan tugas kuliahnya.
"Sungguh tidak ingin mampir? Aku akan membuatkan kakak coklat panas," ujar Yesha.
"Aku harus mengerjakan tugas, terlalu lama aku sudah menundanya," jawab Neandro. "Masuklah dan beristirahat dengan cukup. Kamu harus menjalani hari yang melelahkan besok." Neandro mengambil helm yang masih dipegangi oleh Yesha.
Gadia itu mengangguk dengan senyum tipisnya. "Kakak marah padaku?"
"Kenapa harus marah?"
"Karena perasaanku?"
"Tidak. Tidak ada yang membuatku marah. Itu tidak salah, hanya tidak ditempat yang tepat."
"Ehmm ... kurasa aku akan menemukannya sekarang."
"Bukankah seharusnya kamu fokus dengan sekolahmu? Apa kamu ingin menunda kelulusan?" tanya Neandro yang sekilas mirip dengan ayah mereka, pak Deehan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com