Cahaya matahari sudah mulai tinggi dan menghangatkan seluruh kota. Kamar tempat Ameera dirawat kini menjadi silau, tepat mengenai kedua matanya hingga perempuan manis itu terbangun dan segera mengubah posisi untuk duduk.
Perawat masuk dan mengecek kesehatannya, dengan senyum merekah, beliau mengatakan kalau dokter akan datang untuk memastikan kalau dia dapat pulang hari ini. Ameera hanya meresponnya dengan anggukan. Perawat itu juga membukakan gorden untuknya, juga mematikan lampu.
Ameera menoleh Neandro sekilas, pria itu masih nyenyak dalam tidurnya. Ameera mengamati sekitar pria itu yang cukup berantakan hanya untuk dirinya sendiri. Ada beberapa kaleng bir juga cemilan yang masih berantakan. Seketika Ameera mengerutkan keningnya, belum pernah dia melihat kakaknya itu minum bir sebelumnya. Dia juga tidak tahu kalau Neandro begitu menyukai cemilan pedas, setahu Ameera, Neandro menyukai cemilan asin dan makanan manis.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com