Zwetta membuka kedua matanya perlahan saat sudah tidak bisa menahan rasa lapar yang menyerangnya, setelah memuntahkan isi perutnya beberapa kali saat ini perutnya itu bergolak minta diisi.
"Gelap sekali," gumam Zwetta pelan saat menyadari keadaan kamar yang sudah gelap gulita.
Karena tidak bisa menahan rasa laparnya, Zwetta akhirnya memaksakan diri untuk duduk. Dia harus segera mencari makanan di lemari pendingin, tempatnya menyimpan makanan. Zwetta belum sadar dimana tempatnya berada saat ini, dia masih mengira masih ada di hotel.
Perlahan Zwetta menggerakkan tubuhnya, berusaha untuk turun dari ranjang tempatnya berada saat ini. Namun niat Zwetta untuk turun dari ranjang terhenti oleh keberadaan benda hangat yang berada disamping kirinya dengan rasa penasaran yang tinggi, secara hati-hati Zwetta menyentuh benda hangat yang ternyata adalah tangan manusia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com