Elena beberapa kali menggelengkan kepalanya saat Christian cerita soal pertengkaran besar dengan sang ayah tiga tahun yang lalu, pertengkaran yang pada akhirnya menjadi semakin membuatnya begitu membenci Asher.
"Bukankah kau dekat sekali dengan kedua orangtuamu, ya?" Elena mencoba menyangkal lagi perkataan Christian.
Christian tersenyum. "Kemarilah, lihat sendiri di kening sebelah kiriku."
"Untuk apa aku harus melihat keningnya, Christ?" Meskipun saat ini hanya berdua dikamar bersama Christian namun Elena tetap gugup.
"Sebelum kita kembali ke Luksemburg aku ingin kau tahu semuanya, jadi cepatlah lihat sendiri. Waktu kita tidak banyak, Kainer dan yang lain sudah menunggu kita di lobby."
Elena menelan ludahnya, dengan sedikit gugup Elena bangun dari sofa dan berjalan ke arah Christian yang duduk di atas ranjang. Meski sudah beberapa kali melakukan kontak fisik dengan Christian, namun baru kali ini Elena merasa begitu gugup.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com