webnovel

Senyuman

Langkah Caroline terlihat santai, dia tidak peduli akan apa yang dia dengar sejak tadi. Tatapan merendahkan dan umpatan yang terdengar dia abaikan, tapi berbeda dengan Luis yang terlihat tidak nyaman. Dengan tangan menggenggam Caroline, Luis berusaha untuk menunjukkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Itu semua terjadi karena kejadian tadi, kejadian di mana dirinya yang mencari masalah dengan sang Alpha. Semua Werewolf yang ada di sana sudah mendengarnya. Tentu Caroline tidak terkejut akan hal itu, jelas semua itu terjadi karena para Werewolf itu membicarakannya.

"Ah.. Sampai sini kalian akan berpisah"

Wanita bernama Jennifer itu menatap Luis dan Caroline dengan raut wajah tidak tega. Sejak melihat Caroline dan Luis dia sadar akan sebuah ikatan saudara yang begitu mengikat mereka berdua. Tapi peraturan tetaplah peraturan, wilayah Werewolf wanita dan pria di pisahkan kecuali mereka adalah mate.

Terlihat jelas Luis yang terkejut tapi Luis sadar akan hal itu. Maniknya menatap Caroline dengan pandangan khawatir. Jika saja dia tidak sedang bertengkar dengan Caroline pasti dia tidak akan begitu khawatir meninggalkan Caroline. Luis tau bahwa Caroline masih belum baik-baik saja dan itulah yang membuatnya ragu.

"Apa kau tidak apa-apa?"

Andai saja Luis adalah seorang wanita mungkin dia tidak akan di pisahkan seperti ini. Tapi dia akan menjaga Caroline dengan caranya, walau mungkin saat ini tidak bisa tapi Luis akan berusaha. Kali ini saja dia ingin membuat Caroline tersenyum sebelum dia meninggalkannya.

"Kalian seperti sepasang kekasih saja" canda Jennifer menatap lucu akan raut wajah khawatir Luis.

Luis meraih tangan Caroline, maniknya melihat jelas bagaimana luka kering di tangan Caroline. Jika saja Caroline tidak marah padanya mungkin luka itu sudah dia obati. Benar, itu mungkin bisa menjadi satu alasan untuk Luis sekarang. Luis langsung menatap Jennifer dengan pandangan berharap.

"Antar aku ke ruang kesehatan"

Caroline menggeleng menatap Luis yang sangat khawatir padanya "cukup Luis, aku baik-baik saja!"

"Apanya yang baik!, kau sepertinya sudah gila" sahut Luis menunjukan luka kering milik Caroline.

"Itu benar, lukamu akan infeksi jika di biarkan" Jennifer hanya mencoba menengahi Luis dan Caroline.

Sejak awal dia cukup tertarik dengan Caroline, ada sesuatu hal yang berbeda dari para Werewolf lain. Ini seperti dia menemukan sebuah bunga langka di taman yang tidak terawat "ikuti aku" ucap Jennifer membuat Luis menarik tangan Caroline yang hanya bisa pasrah.

Sampai di ruang kesehatan Luis langsung menyuruh Caroline duduk. Tangannya dengan telaten membersihkan luka Caroline dan Jennifer hanya menonton di dekat pintu ruang kesehatan. Untung saja ruang kesehatan tengah kosong jika tidak pasti akan ada keributan kecil.

"Aku pergi dulu, tidak akan lama oke" ucap Jennifer tersenyum dan langsung meninggalkan kedua saudara sepupu itu.

Luis memilih abai, semua pikirannya hanya di penuhi oleh bagaimana membuat hubungannya dengan Caroline kembali normal. Pikiran dan tangan sibuk saat ini tapi tidak membuat Luis tidak menyadari tetesan air mata yang membasahi pakaian Caroline.

Luis langsung mendongak menatap Caroline yang menangis dalam diam, tapi yang membuat Luis terkejut adalah sebuah senyuman di bibir Caroline. Bagaimana bisa Caroline menangis dan tersenyum di saat bersamaan. Luis takut jika Caroline berniat menyerah, dia takut dan Luis langsung menarik Caroline dalam pelukannya.

Lebih baik dia melihat Caroline menangis dengan keras, bukanlah hal itu lebih baik dari pada apa yang dia lihat sekarang "maaf.." Luis sudah tidak tau lagi harus mengatakan apa selain kata maaf, hanya itu yang dia pikirkan saat ini.

"Kau tidak salah" Caroline menutup matanya rapat-rapat dengan air mata yang masih menuruni mata cantik itu.

"Aku yang harusnya minta maaf padamu, aku selalu saja membuatmu kerepotan. Andai aku bukan Werewolf cacat pasti aku tidak akan merasakan hal seperti ini, tapi aku senang kau ada di sampingku"

Semua perkataan itu sudah Caroline tahan sejak tadi dan saat ini dia sudah tidak mampu menyembunyikan perasaannya. Perasaan hancur karena dirinya di buang dengan cara buruk seperti ini. Caroline membalas pelukan Luis, menenggelamkan wajahnya di dada bidang Luis.

Rasanya hangat dan begitu nyaman, apakah pelukan Luis memang sehangat ini atau semua pelukan orang yang menyayangi orang lain memang sehangat ini. Entah kenapa Caroline tidak ingin melepaskan pelukan ini, apakah kali ini dia bisa egois. Egois untuk merasakan sebuah kenyamanan yang mungkin tidak akan hadir padanya lagi.

"Oh.. Sepertinya aku datang di waktu tidak tepat"

Suara Jennifer membuat Caroline dan Luis langsung melepaskan pelukan mereka. Terlihat jelas Jennifer yang tertawa kecil menatap kedua saudara sepupu itu, rasanya lucu saja dan dia seperti melihat sepasang kekasih saja "kalian itu bukan mate tapi sangat romantis sekali" lanjut Jennifer berniat bercanda.

Tapi perkataan itu mampu membuat Caroline sadar bahwa dirinya tidak di perbolehkan untuk egois. Dia bukan siapa-siapa bagi Luis, dia hanyalah seorang sepupu dan sahabat bagi Luis. Seharusnya kenyamanan itu untuk mate Luis nanti, tapi dia malah dengan egoisnya ingin merasakan pelukan itu.

Dan Luis menyadari perubahan raut wajah Caroline "baiklah sampai bertemu lagi Luis" ucap Caroline berdiri dan memberikan sebuah senyuman paling manis.

Luis ikut tersenyum menatap Jennifer yang melambaikan tangannya membawa Caroline pergi meninggalkan dirinya. Ada sebuah perasaan hangat yang di rasakan Luis dan Luis hanya bisa tersenyum sampai seorang pria menyapanya.

"Kau anak baru itukan, perkenalkan aku Hugo seorang Alpha"

"Luis"

Pria bernama Hugo itu langsung mengangguk dan menyuruh Luis untuk mengikutinya. Sesekali Hugo melirik Luis yang terlihat begitu santai, padahal sejak kedatangan Luis dan sepupunya tempat ini menjadi ribut. Tentu saja karena kabar Caroline yang melawan sang Alpha.

Dan dia sebagai bawahan sang Alpha jelas tau apa yang terjadi saat itu, dan Luis menyadari akan tatapan Hugo yang mengganggunya "apakah ada yang salah?"

"Tidak hanya saja semua Werewolf ribut karena tindakan sepupumu" sahut Hugo dengan wajah kebingungan.

Luis mengangguk, dia jelas tau akan hal itu tapi dia tau alasan Caroline melakukan tindakan buruk seperti itu. Jika saja dia bisa membuat Caroline tenang mungkin keributan itu tidak akan terjadi. Luis menghela nafas dengan wajah menunduk sampai dia melihat sepasang sepatu tepat di hadapannya.

"Kau..!!" kaget Luis menatap Hugo yang menatapnya dengan pandangan menilai.

"Sepertinya kau begitu menyayangi sepupumu itu" ucap Hugo menimbang-nimbang akan raut wajah Luis yang berubah seratus delapan puluh derajat.

"Apa kau khawatir akan keadaannya, aku dengar dia Werewolf cacat" lanjut Hugo membuat Luis langsung memukul wajah Hugo.

"Jaga ucapanmu..!!!"

Selasa kemarin aku memang gak up dan itu karena aku ingin up dengan banyak chapter. Dan ada sekitar enam chapter yang aku siapkan saat ini, selamat membaca semuanya....

Park_Keyzacreators' thoughts
ตอนถัดไป