Cia udah ngerasa bahwa dia nggak akan lapas dari amukan Dhika malam ini secara dia udah mengatakan hal yang buat pria satu ini naik darah.
Cia sedang berpikir keras gimana caranya malam ini buat itu orang baik lagi moodnya, bukan apa-apa dia takut mic nya di minta balik terus dollarnya nggak jadi di transfer.
Rugi banyak dong dia.
Otaknya lagi traveling mikirin cara buat Dhika nggak marah sampek nggak sadar lift udah ke buka terus Dhika main seret aja, pria itu udah nggak sabar marahin istrinya.
"Pak, sakit." Rengek Cia yang tentu aja acting.
Dhika udah tau itu ackting tapi tetap aja kemakan, dia ngelepas tangan Cia. Gadis itu langsung lari ke dapur. Dari tadi nahan haus, bibirnya masih terasa tebal.
"Ah, lega rasanya." Tenggorokan Cia nggak kering lagi, dia ngelirik Dhika yang sedang menatapnya horor.
"Saya nggak tau mau bilang apa lagi, ya kali saya bilang bapak suami saya," ucap Cia yang mulai membuka pembicaraan, nggak enak banget di tatap begitu sama Dhika.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com