Bagas paham jika Cia sudah menyebut dirinya 'aku' ke dia atau istrinya, tanda anak ini sedang marah atau kesal. Sebutan itu mungkin terdengar biasa pada anak dan orangtua lain tapi tidak bagi mereka.
"Ya sudah, sekarang makan sana. Papa mau lanjut periksa laporan." Bagas mencium kening Cia. Cia mengangguk dan pergi menuju ruang makan.
"Makan yang banyak ya nak?" Sarah melayani Laksa dengan semangat. Dia suka dengan paras pemuda satu ini. Adem banget liatnya.
Laksa mengangguk kecil, "terima kasih tan."
Sarah menggeleng, "no ... no ... no .... Panggilnya Onty aja, biar kayak bule."
"Jangan over deh ma, anak orang bisa ketakutan." Cia ikut bergabung. Dia mengambil nasi dan lauknya sendiri.
"Kamu takut?"
"Nggak kok Ty," jawab Laksa yang sebenarnya berat mengucapkan kata 'aunty' jadi 'onty' jadi panggil ujungnya aja.
"Tu, dia aja nggak takut." Sarah melirik sinis Cia
Support your favorite authors and translators in webnovel.com