Cia nunggu papanya meeting di ruangan pria paruh baya super tampan itu. Ruangan papanya lebih hidup dari kamar Dhika sebelum di sulap.
Gimana nggak, mamanya selalu memperhatikan ruang kerja papanya agar selalu nyaman bagi siapa pun yang masuk kecuali pelakor.
Ibarat iblis masuk rumah yang sering di ngajiin dan banyak tulisan ayat suci, gitu juga pelakor yang masuk ruangan papanya dengan banyak foto keluarga yang super bahagia. Bisa binasa.
Ibarat kata tu pelakor insecure gitu lo, selain melihat kebahagiaan mereka juga melihat kecantikan dua wanita tiada tara sedunia pokoknya.
Tapi mamanya lebay, masa buat ruang kerja kayak galeri, setiap sudut ada foto mereka. Jadinya kan nggak estetik, bahkan kamar mandi pun ada juga.
Ruangan papanya berwarna pastel, lagi-lagi hasil karya mamanya dan papa ngikut aja, maklum bucin akut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com