"Kedengarannya memalukan, memang. Dulu sewaktu aku masih remaja, aku dengan mudahnya tutup mulut hanya demi kudapan dan makanan lezat," cengir Raul dengan semu merah di pipinya.
Liza yang mendengar ceruta flashback itu sontak terkikik geli. Moodnya jadi sedikit terobati karena cerita Raul tentang kehidupan Adera dan Raul di masa lalu. Membayangkannya saja sudah sangat menyenangkan.
"Sepertinya kalian sangat bahagia ya, walau dengan segala keterbatasan. Aku salut dengan kalian yang bisa bertahan dengan hidup seperti itu selama bertahun-tahun!" ucap Liza yang masih terkekeh geli.
Raul balas terkekeh. Sembari melirik ke jam di pergelangan tangannya. Itu jam khusus untuk menunjukkan energinya. Ternyata masih cukup banyak. Jadi masih bisa mengobrol lama di dunia manusia. Lagipula ada Christ yang bisa membukakan gerbang gaib nanti. Namun meski begitu dia harus menghemat energinya dengan baik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com