"PAK ILYAS! PAK DANI!!! CEPAT USIR SOSOK GILA ITU!!! BAWA DIA PERGI!!!" teriak Sasa semakin menjadi-jadi.
"KENAPA KAU KESINI!"
"KENAPA KAU MEMBUNUH MA NENENG!?"
"KENAPA KAU MERASUKI AYAHKU!"
"DAN MENGAPA KAU MELUKAI IBUKU!!"
Teriakan histeris penuh kebencian membuat keduanya merasa ketakutan. Sasa seperti bukan dirinya yang lemah lembut dan penuh sopan santun. Kini Sasa begitu kacau, murka dan marah. Matanya memerah, keringat dingin membanjiri sekujur tubuhnya. Sasa tak tau apa yang ada dalam pikirannya hingga ia berani berteriak pada sosok tak kasat mata itu.
Tiba-tiba saja sosok itu menghilang dari pandangan Sasa membuat Sasa tiba-tiba saja terdiam dengan nafas yang naik turun. Merasa tak ada pergerakan dari Sasa, kedua pria paruh baya itu mulai melepas cekaananya pada Sasa namun masih berjaga-jaga takut Sasa melarikan diri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com