Fatih benar-benar merasa sangat bahagia ketika tahu istrinya hamil muda.
Walaupun mereka sedang berada di Banten di rumah Kyai Dahlan yang memang rumah itu disediakan untuk tamu. Jadi Bilqis dan Fatih sangat nyaman berada di rumah sederhana itu. Karena keadaan membuat Fatih sangat bingung, dengan istrinya yang sulit untuk makan.
Setelah ba'da isya Ainun sengaja mengirimkan buah-buahan dan makanan untuk kakak iparnya lewat salah satu Santri. Hadiah dari adiknya kemudian menyuruh Bilqis untuk makan. Fatih masih bercengkrama dengan santri itu.
Tidak lama Fatih masuk dan melihat istrinya berbaring lemas. Fatih segera duduk.
"Sini," kata Fatih lalu memberikan pahanya. Bilqis berbaring.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com