webnovel

Cerita Kelam Tuan Yudha

"Baiklah, ini pilihan bagi papa juga. Papa memilih untuk cerita, lalu abang akan melanjutkan cerita yang tadi? Atau papa tetap bersikeras merahasiakan bekas luka itu dari anaknya sendiri? Dengan konsekuensi, papa tidak akan pernah mendengar cerita lengkap tentang apa yang kami alami di bangunan kuno itu?"

Mendengar ancaman dari anaknya itu, Siji tercenung beberapa saat. Ia berada dalam dilema. Kenangan masa lalu yang coba ia lupakan dan menguburnya dalam-dalam, tapi kenapa anaknya itu malah ingin menggalinya?

Ah, Tuan Yudha lupa. Dia juga tadi yang awalanya melakukan ini pada Siji. Jadi, saat ini Siji seolah melakukan hal yang sama, seperti yang Tuan Yudha lakukan tadi.

Namun, Tuan Yudha tadi hanya meluruskan kesalahpahaman di antara mereka saja. Tuan Yudha sangat yakin jika putranya itu masih menaruh dendam karena dua tahun yang lalu, dia memaksa Siji untuk mendonorkan satu ginjalnya untuk Reiji.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป