Rossi berjalan keluar gerbang kampus nya, mata nya kemudian melihat kearah mobil di mana ada laki-laki yang berdiri di sebelah nya
dia adalah logan..pria tampan yang membuat nya bingung karena menjemput diri nya siang ini.
ada apa dan kenapa? tidak biasanya dia menjemput Rossi dan ini adalah pertama kalinya pria itu datang untuk menjemput nya pulang, tentu saja hal itu membuatnya sangat bingung dia takut jika sesuatu terjadi pada irish hingga membuat logan sampai menunggu nya di depan gerbang.
Gadis itu mendekat dan tersenyum tipis
" kau menjemputku ada apa tuan? apa sesuatu terjadi pada irish?" tanya gadis itu penasaran
logan hanya tersenyum , seperti nya dia harus membuat kebohongan agar gadis itu tidak menyangka jika dia memang sengaja menjemput nya.
" aku hanya kebetulan lewat dan kurasa tak ada salahnya jika aku menjemputmu, aku hanya ingin pulang bersama dengan mu" ucap nya
Rossi tersenyum lebar dan masuk kedalam mobil sesuai perintah logan
logan kemudian menyalakan mobilnya kemudian melajukan nya dengan kecepatan sedang
mata pria itu menoleh kearah gadis cantik nan muda yang tengah duduk di sebelahnya
apakah dia mulai tertarik pada gadis tersebut? tidak... dia tidak mungkin menghianati mendiang sang istri, namun matanya tidak bisa berbohong bahwa dia memang mulai tertarik dengan gadis cantik tersebut.
apakah itu benar? bagaimana bisa dia menyukai gadis ini.
apakah karena beberapa kali dia mulai diam-diam melihat tubuh langsing Rossi atau saat logan yang tanpa sengaja di buat kaget oleh dirinya yang sedang memeras asi di dapur dan tanpa sengaja melihat bagian dada nya?
jika iya... berarti logan masih normal dalam hasrat dan sensualitas.
logan menoleh kearah gadis yang sedang tertegun
" bagaimana kuliah mu?" tanya logan pelan
Rossi mengangguk, " semua baik-baik saja" sahut nya
logan menghentikan mobil nya dan menoleh
" Celine mengundurkan diri, dia pensiun karena sudah terlalu tua.. menurut mu. bagaimana dengan Irish? kau tidak mungkin meninggalkan kuliah yang baru berjalan beberapa bulan bukan" tanya logan pelan
Rossi terdiam, mata nya menoleh kaget kearah logan.
" pensiun? kenapa..bukan kah dia belum terlalu tua" jawab gadis tersebut lirih
logan mengangkat kedua bahunya dan menggeleng cepat
" aku juga bingung, aku bahkan menawarkan nya gaji yang lebih tinggi tapi dia menolak, dia mengatakan pada ku bahwa dia ingin menghabiskan masa tua nya dengan berkebun" jawab logan sambil terus mengendarai mobil nya.
gadis itu terdiam sesaat lalu melanjutkan ucapannya
" aku akan kuliah online..aku bisa saja melakukan sekolah melalui video call bersama dosen ku" ucap gadis itu sumringah
logan menoleh dan tertawa lebar
" benarkah? kau bisa melakukan itu? jika iya..aku percayakan Irish hanya pada mu" sahut logan senang
Rossi mengangguk dan tersenyum tipis sementara logan kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
ini adalah hari terakhir Celine bekerja di rumah milik keluarga Logan, tentu saja hal itu membuat Rossi menangis sesenggukan,
dia tidak bisa membayangkan jika di rumah itu tanpa Celine
dia sudah seperti ibu bagi nya, namun keputusan tetap di tangan perempuan baya tersebut sementara Rossi hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk ibu angkat nya.
rasa nya baru kemarin dia bertemu dengan perempuan baik nan lembut bernama Celine..kini dia harus kehilangan sosok ibu di dalam rumah tersebut?
mobil yang dikendarai logan masuk kedalam pekarangan rumah, terlihat dari kejauhan sosok Celine sedang menggendong bayi Irish
Rossi membuka pintu mobil dan mendekat lalu memeluk tubuh perempuan tersebut
" kau ingin meninggalkan ku?" lirih Rossi sambil meraih bayi Irish kedalam gendongan nya.
Celine mengusap wajah Rossi lembut
" aku sudah tua, dan aku akan pulang kampung sambil menikmati masa tua ku..tuan logan membelikan ku sebidang tanah pertanian dan aku ingin memulai usaha ku dari nol" ucap nya sambil tersenyum
tidak bagi Rossi, dia pasti akan kehilangan sosok ibu yang selama ini selalu membantu nya dan memberikan nasehat
Gadis itu meneteskan air mata dan mencium pipi Celine, sedangkan logan hanya menatap kedua orang tersebut sesaat lalu masuk ke dalam rumah.
" Aku akan pergi minggu depan tapi sebelum aku pergi Aku ingin menghabiskan waktu bersama dengan mu karena waktu ini akan aku ingat sampai kapan pun sebagai kenangan" ucap seraya menggandeng tangan Rossi masuk ke dalam rumah
Gadis itu mengangguk sambil tersenyum tipis dan menatap wajah Celine lekat lekat.
" kira-kira apa tuan logan akan mencari pelayan baru?" tanya nya
gadis itu menggeleng " aku belum tahu..untuk saat ini Aku akan melakukan sekolah online, aku bisa melakukan meeting room dengan dosenku tanpa harus keluar rumah dan bisa menjaga bayi Irish dengan baik" jawab nya sambil melangkah beriringan
Celine tertawa lalu mengusap rambut gadis itu
" Kau sungguh luar biasa Rossi aku benar-benar akan merindukan mu juga bayi Irish nanti" pungkas nya
Rossi memeluk tahu perempuan paruh baya itu dan terkekeh
" makanlah aku sudah memasakkan makanan enak untuk kalian siang ini" tawar Celine
Logan yang baru saja turun dari lantai 2 langsung duduk di bangku meja makan dan menyendok makanan nya
" untuk kali ini ayo kita makan bersama" ucap Logan
Rossi tertawa bersamaan dengan Celine, mereka akan makan bersama layaknya seorang keluarga.. gadis itu buru-buru berganti pakaian dan membawa box bayi kecil untuk menidurkan bayi Irish agar tidak terlalu jauh darinya
" aku akan merindukanmu Celine, terlebih pada masakan mu yang lezat juga nikmat" pungkas pria tampan itu
Celine menarik bangku dan menjatuhkan pantat nya kemudian meraih piring serta sendok.
Rossi tampak berlari kecil membawa box bayi dengan setelan kaus dan celana pendek
" berikan bayi Irish pada ku, aku akan menidur kan nya di box" ucap Rossi lembut
Celine memberikan bayi tersebut ke tangan gadis tersebut dan dia buru-buru menaruh bayi cantik yang hampir tertidur karena ngantuk.
" tidur lah cantik " bisik Rossi
melihat tingkah Rossi yang seperti itu membuat logan percaya bahwa Gadis itu sebenarnya sangat periang kaca saja dia tidak pernah memperlihatkan sikap tersebut di hadapan Logan.
jika melihat dia bersikap ramai seperti ini slogan semakin yakin bahwa Rossi benar-benar berusia 22 tahun
usianya masih sangat muda dan dia pun cukup cantik juga pintar. Itulah sebabnya Kenapa Logan mendaftarkan gadis itu ke kampus yang cukup terkenal.
" baiklah ayo kita makan Jangan lupa berdoa dulu" ucap logan tertawa
Rossi tertawa lebar menatap wajah pria tampan itu, Ini pertama kalinya juga dia melihat senyuman dari wajah tuannya
dia benar-benar tampan wajar saja banyak gadis yang memujanya karena dia memang tampan juga memiliki tubuh yang atletis
" apakah akan terus menatapku seperti itu Rossi?" ledek logan saat dia menyadari bahwa gadis itu terus memperhatikan dirinya nya.