Zalina sudah tidak lagi terkejut jika pagi ini ia melihat Arjuna sudah duduk manis di meja makannya. Setelah semalam mereka bicara panjang lebar dengan Khanza dan Arasy, Zalina merasa sedikit tenang.
"Kau sudah mengatakan pada Arimbi kan, kalau akan menjemput anak-anak di Bandara?" tanya Arjuna sambil meminum teh hangat yang di sediakan Sutinah. Zalina mengangguk. "Sudah. Tapi, apa mobil kita cukup untuk menjemput mereka? Damian, Riris, Liemey, anak-anak?"
"Kau percaya padaku, kan?" tanya Arjuna. Zalina mengangguk, "Iya."
"Kalau begitu, habiskan dulu sarapanmu, dan kita langsung ke bandara. Orangku di Yogya mengatakan bahwa pesawat mereka sudah take off dari Yogya."
Zalina bergegas menghabiskan rotinya dan langsung menyambar tasnya.
"Miss, saya berangkat ya," pamit Zalina pada Paula.
"Lin, mulai besok tidak usah bawa mobil sendiri."
"Lalu, bagaimana jika aku harus ke persidangan, ke tempat klien?"
"Aku akan menyuruh supir untuk mengantarkanmu kemana pun, ya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com