•note: kita sahabat! Sahabat yang nggak bakal bisa dipisahkan oleh siapapun di dunia ini kecuali maut.
Mendapat izin dari Dinda dan papanya, akhirnya Gina dan Rahel baru bisa masuk kedalam rumah gadis itu dengan dikawali oleh dua bodyguard di belakang mereka.
"Ini kok kayak masuk rumah mafia ya, pakai dikawal segala," protes Rahel menoleh ke belakang menatap dua bodyguard yang menatapnya datar sekali seperti memang tak berekspresi.
"Hallo pak, senyum dikit Napa," sapanya.
Gina terkekeh, ia mengambil tangan Rahel dan memeluknya, "jangan usil, nanti Lo dilempar ke luar kan berabe,"
Rahel mendengus, ia menaiki tangga satu-persatu dengan Gina yang berada disebelahnya. Rumah Dinda besar banget! Jalan dari depan aja rasanya sejam lebih dan luas dalam rumahnya juga besar banget, kayak di mall.
"Rumah Dinda bagus banget anjir, kayak istana,"
"Lo masa nggak tahu kalau Dinda anak holkay se-Indonesia sih?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com