"Oke kembali lagi sama gue Rangga, buat temen-temen gue yang uhuy, cihuy dan ahay! Kali ini permainannya adalah Tod, tapi lebih tepatnya ke Truth! Kita nggak main dare nya," kekeh cowok itu menjelaskan yang kadang suka ngawur tapi asik.
"Ngga! Mau nanya dong!" Asean, cowok tinggi yang duduk di kawasan bagian cowok semua.
"Nanya aja bro! Pokoknya kita harus lebih seru dari kelas sepuluh sama dua belas, angkatan genap harus bisa!" kata Rangga semangat lalu di sahut seru oleh angkatan 36.
"Kenapa nggak sekalian dare aja? Katanya mau lebih seru?" tanya cowok itu mendapat seruan tidak terima dari siswi perempuan yang duduk diseberang.
"KAGAK! GUA KAGAK MAU DARE!" sorak Dinda heboh membuat siswa perempuan tertawa semua.
"BILANG AJA LO TAKUT!" balas Asean meremehkan.
"Udah! Kita main Truth aja kali ini, soalnya dare itu agenda untuk malam terakhir," jelas Rangga menengahi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com