"Udah deh Gin, jangan nangis terus, gue jadi ikutan sedih juga kan," kata Dinda menenangkan Gina yang sedari tadi terus-menerus menangis di rooftop.
"Hiks, Ge-Gerald ja-hat sama gu-e Din," isaknya.
Dinda langsung menarik tubuh sahabatnya itu kedalam dekapannya. Ia tidak bisa melihat salah satu dari sahabatnya terluka, apalagi tentang cinta yang membuat mereka seolah benar-benar jatuh kelubang yang tak berdasar.
"Sabar Gin, gue yakin Gerald marahnya nggak bakal lama kok," ujarnya menenangkan Gina.
"Apa perlu gue lompat ke bawah biar Gerald nggak marah lagi ya?" racau Gina semakin tidak jelas membuat Dinda langsung melepaskan pelukannya dan menatap sahabatnya itu tajam.
"Lo mau bunuh diri? Lo mau bunuh diri cuma karena cowok nggak tahu diri kayak dia? Iya? Gitu? Ya udah sana lompat!" ketus Dinda mendorong Gina geram.
Mendapat respon emosi dari Dinda membuat nyali Gina menjadi ciut. Gadis itu kembali menangis sampai terduduk di lantai.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com