"Lepaskan." Rich menatap lapar benda yang terbungkus itu, seketika darah Rosse berdesir. Dia paling tidak bisa di tatap seperti itu oleh Rich.
Rich mengerti, dia berjalan dan berjongkok di antara kedua kaki Rosse, tubuh wanita itu kaku seperti kayu.
Dia menurunkan celana dalam Rosse dengan pelan, dan meniupnya pelan hingga menimbulkan gelenyar aneh dari dalam tubuh Rosse yang semakin panas.
"Oh, Rich." Dia meremas rambut pria itu. Rich mengecup singkat benda berwarna merah muda itu."No babe, aku pria asing untukmu malam ini, jangan memanggil namaku," ucapnya sambil menghirup rakus aroma khas yang keluar dari benda tersebut. Sangat lezat.
Jari telunjuk Rich bermain lembut di antara bibir kewanitaan Rosse. Tubuh wanita itu hampir limbung jika saja Rich tidak memegang kuat pinggulnya, dia terus saja menggoda dan membangkitkan suasana yang panas.
Puas mempermainkan Rosse, dia berdiri dan menjauh dari wanita yang sudah terbakar gairah tersebut.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com