webnovel

Aku Huo Jingshen

บรรณาธิการ: Wave Literature

"Kamu mengatakan aku mengetahui sifat Su Yanyan?" Saat raut wajah Su Yuntang menjadi sangat buruk Su Wanwan dengan suara mengolok terus berkata, "Jadi, ini sifatnya? Seorang anak kedua dari seorang wakil komisaris Su ternyata memiliki kebiasaan untuk membagi kehidupan pribadinya? Apa dia sudah terlalu 'lapar' hingga tidak memilih 'makanannya?' Atau, ini kelainan mental? Jika semua foto memalukan ini tersebar, walaupun dia tidak akan merasa malu, tapi aku akan tetap merasa jijik!"

Jiang Yu langsung memungut foto-foto itu, dia berusaha menjelaskan, "Wanwan, semua foto ini diambil secara diam-diam oleh reporter, Yanyan tidak tahu apapun, dia juga adalah korban, bagaimana mungkin menyebarkan foto-foto ini keluar…"

"Tidak perlu menjelaskan lagi." Su Yuntang dengan tidak sabaranan memotong perkataan istrinya, "Yuyun dan Yanyan saling mencintai, keluarga Xing juga sudah menerimanya. Semuanya sudah terjadi dan jangan berpikir untuk membuat masalah! Hancurkan semua foto ini, kamu…"

Dia masih melihat wajah Su Wanwan dan dengan suara yang sangat dingin membentaknya, "Segera pergi dan kembali ke LA!"

Su Wanwan mengendus dingin.

Itu adalah ayahnya, yang selalu bersikap pilih kasih!

Jelas-jelas Su Wanwan adalah korban di sini tapi dia dengan tegasnya malah memilih berdiri di sisi anak kesayangannya yang bersalah.

"Kamu dengar atau tidak?" Su Yuntang kembali membentak Su Wanwan.

Su Wanwan tidak menjawabnya, dia melihat ke belakang tubuh mereka semua.

Entah sejak kapan Xing Yuyun berdiri di sana.

Dia menggunakan pakaian tidur berwarna biru tua, wajahnya terlihat lembut dan tampan.

Karena dia baru mandi rambutnya basah dan menetes di wajahnya, selain itu dapat terlihat jelas bekas cakaran merah yang ada di tubuhnya...

Dia adalah tunangan Su Wanwan 2 tahun yang lalu, tapi sekarang dia malah bersama dengan adik tirinya!

Su Wanwan tiba-tiba merasa sangat jijik hingga benar-benar ingin muntah.

"Laki-laki brengsek yang tidak bisa menjaga dirinya… Melihatnya saja sudah membuatku merasa jijik!" Dia melihat ke arah Su Yanyan dengan sorot mata dan senyuman mengolok, "Ada 1 kali akan ada 2 kali, aku sarankan kepadamu untuk mengikatnya dengan rantai, jangan sampai kelak tiba-tiba dia berselingkuh lagi dengan perempuan lain! Jika tidak dirantai maka anjing bisa dengan mudah dibawa pergi oleh orang lain hanya dengan menggodanya menggunakan daging!"

Setelah selesai bicara Su Wanwan berbalik badan dan berjalan pergi.

Jiang Yi kemudian berteriak, "Wanwan!"

"Biarkan dia pergi!" Su Yuntang sudah sangat marah hingga wajah dan lehernya merah, "Tidak perlu menghiraukannya! Aku akan menganggap tidak pernah memiliki anak kurang ajar seperti dirinya!"

Jiang Yu mengerutkan alisnya, dia berbalik badan dan ingin membujuk Su Yuntang, saat ini dia baru melihat Xing Yuyun berdiri di belakang mereka.

Selain itu raut wajahnya sudah terlihat sangat buruk.

Jelas sekali bahwa dia juga mendengar perkataan Su Wanwan tentang dirinya barusan.

Su Yanyan menghampirinya, "Kak Yun…"

Xing Yuyun tidak mengatakan apapun, dia langsung berbalik badan dan kembali masuk ke dalam kamar.

Keadaan di dalam kamar masih sangat berantakan.

Saat Xing Yuyun masuk ke dalam kamar, dia langsung mengganti pakaiannya.

Su Yanyan yang melihat itu akhirnya tidak tahan untuk menghampirinya.

Dia sebenarnya sudah tahu tentang kepulangan Su Wanwan hari ini, karena itu dia sengaja meminta Xing Yuyun untuk datang kemari. Dia memasukkan sedikit obat di anggurnya saat makan malam, dia melakukan semua ini untuk membuat Su Wanwan melihat semua ini kemudian dia akan putus asa lalu menyerah.

Sekarang, dia berhasil mendapatkan apa yang dia mau setelah bersusah payah selama setengah tahun...

Su Yanyan merasa sangat senang tapi...

"Ah!"

Pergelangan tangannya tiba-tiba terasa sangat sakit.

Xing Yuyun memegang pergelangan tangannya dan raut wajahnya yang lembut itu sudah berubah menjadi sangat dingin.

Su Yanyan merasa kesakitan dan ketakutan.

Dia sudah mengenal Xing Yuyun begitu lama tapi ini pertama kalinya raut wajah Xing Yuyun menjadi seperti ini.

Dia langsung bertanya dengan suara lembut, "Kak Yun kenapa? Sakit, tanganku sakit…"

"Kenapa Su Wanwan bisa tiba-tiba kembali?" Xing Suyan melihat Su Yanyan dengan sorot mata yang sangat dingin dan muram.

"Aku tidak tahu." Su Yanyan berpura-pura sedih, dia membuat suaranya terdengar semakin lembut, "Dia pulang dan langsung menamparku 2 kali, dia juga mendorongku hingga terjatuh, lihatlah wajahku terasa sangat sakit, kakiku juga."

"Begitu?" Xing Yunyun mengendus dingin lalu bertanya, "Lalu bagaimana dengan foto-foto itu?"

Su Yanyan berpikir, 'Dia melihat foto-foto itu?'

Su Yanyan merasa sedikit panik, dia kemudian berusaha untuk menjelaskan, "Aku… Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan kepadanya dengan hubungan kita jadi aku mengambil foto-foto itu secara diam-diam, tapi aku juga tidak sengaja mengirimkannya, aku benar-benar tidak sengaja dan aku tidak menyangka…"

"Kamu menganggapku sebagai orang idiot?" Kamu kira aku akan percaya dengan alasan tidak masuk akal seperti itu?!" Setelah selesai bicara, Xing Yunyun melepaskan tangan Su Yanyan dengan keras hingga Su Yanyan terjatuh ke lantai. Tanpa menunggu reaksi Su Yanyan, Xing Yuyun dengan cepat menggunakan pakaiannya kemudian pergi.

  **

Kota Nan, distrik elit X, vila keluarga Huo.

Nangong Ci menghentikan mobil lalu dia tersenyum dan memberikan saran kepada Huo Jingshen, "Kak, kakak kedua mengajak untuk bermain kartu di Gui Di besok."

"Besok aku ada urusan."

"Kakak kedua mengatakan kamu harus ikut, dia sudah mengundang banyak orang hebat juga, dia juga mengatakan bahwa…"

Tiba-tiba terdengar suara nada dering yang asing.

Ko tiba-tiba muncul dan menggigit handphone itu.

Sebuah handphone dengan pelindung berwarna merah muda itu terlihat sangat kecil di tangan Huo Jingshen.

Dia menggeser layarnya dan mengangkat teleponnya, "Halo."

"Kamu siapa? Kenapa bisa mengangkat handphone Wanwan?"

Karena mendengar suara yang panik, Huo Jingshen kemudian dengan suara yang pelan dan lebih lembut berkata lagi, "Aku Huo Jingshen."

"... Kakak?"

ตอนถัดไป