Erik membuat panggilan ketiga, dan Elisa menjawab panggilan itu.
Erik berkata dengan marah: "Lisa, mengapa kamu tidak menjawab teleponnya?"
Elisa diteriaki dengan marah oleh Erik, dan mendengarkan suara mendesaknya, tetapi tidak berbicara. Dia hanya tidak ingin mengganggunya. Masih ada Ayahnya dan orang-orang Ramsey yang membereskannya, akan segera ada hasilnya.
Dia berkata: "Saya tidak ingin mengganggu Tuan Erik, Ramsey dan orang-orang ayahku sudah memeriksanya, dan akan segera ada berita."
"Bagaimana denganku? Menurutmu siapa aku?" Erik meraung.
Sial, apakah dia selalu menolaknya dari dunianya?
"Tuan Erik…"
"Katakan, di mana Kiki sekarang? Tidak ada yang lebih mengenal Jakarta dariku." Nada marah Erik tidak bisa diabaikan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com