Bagian Seratus Lima Puluh

"The Nanny Master ?" aku mengangguk.

"Bukan lagi pengasuh tapi seorang guru !" kataku, semua tertegun.

"Pantas semua menghormatimu !" ujar mas Sanjaya. Aku tersenyum.

"Ini sangat di perlukan ketika aku menjadi guru di La Belle nanti! karena aku mendapat pengakuan dari kementrian sihir, ketua para bangsawan atau klan dan kerajaan di dunia !" jelasku.

"Wow ... tante itu hebat sekali! padahal menjadi The Nanny saja sudah di akui !" ujar Angel, aku mengangguk. Tak lama tehnya sudah datang, dan diseduhkan di meja dengan sangat hati-hati.

"Silahkan madame !" ucapnya sopan.

"Terima kasih !" kataku, dia menghormat.

"Sepertinya sekarang kamu yang menilai dan mengajarkan kepada orang lain bagaimana bersikap !" ujar mas Sanjaya,