Annisa memikirkan apa yang dikatakan oleh kakak iparnya itu tentang berbicara degan Azmi tentang masalah pria yang dicintainya itu. Namun, dia masih merasa jika sang kakak tidak akan pernah bisa membantunya untuk mempertahankan apa yang diinginkannya. Sebab dia yakin sang kakak yang memiliki pandangan yang sama dengan kedua orang tuanya.
Tidak berapa lama Fahira memasuki sebuah rumah dan dia menghentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk. Para penjaga yang ada di rumah itu sudah mengenal Fahira sehingga dia dengan mudah bisa masuk ke dalam rumah itu tanpa harus melewati beberapa pemeriksaan terlebih dahulu.
"Kak, rumah siapa ini?" tanya Annisa yang merasa penasaran dengan rumah yang dikunjungi sang kakak ipar.
"Temanku dan kau pasti akan menyukainya," jawab Fahira lalu mengajak sang adik ipar untuk masuk ke dalam rumah itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com