Sore hari di markas Mata Libra, Kota Kembang.
Setelah mendapatkan misi darurat yang diberikan Bayu, reaksi ke tiga orang yang mengenal identitas Panji langsung melihat Bayu dengan perasaan menggelikan.
"Panji~ selesaikan masalah yang kamu buat…" ujar Aarifa sembari meminum bir di sofa.
"Hahaha! Jadi Bos, apa yang kau inginkan? Bunuh atau tangkap?" Anggi bertanya setelah tertawa mendengar Aarifa.
"Bebas, aku tidak terlalu peduli."
"Apa kata Panji?"
"… dia tidak mau memikirkannya sama sekali. Dia ingin libur."
"Huahahaha!" Anggi tertawa begitu puas, sebelum melihat kembali misi. Ia berpikir untuk memulai misi secepatnya. Tapi, dari deskripsi, posisi lokasi tepat ke dua orang pembunuh itu tidak diketahui. Itu berarti bosnya tidak mempunyai buku ke dua pembunuh.
'Sepertinya aku harus mulai dengan melihat markas Hayam Mahkota.'
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com