Di atas atap gedung, sebuah mayat tanpa kepala tergeletak begitu saja, dengan darah yang masih deras keluar dari leher terpotong. Di sampingnya, seorang lelaki bertopeng panji, dengan tenang memebersihkan noda darah dari pisau daging yang biasa ditemui di dapur-dapur setiap rumah.
Selina melihat proses Bayu membunuh musuhnya dengan seksama, hasilnya, ia tetap tertegun dengan kemampuan guildmaster muda tersebut. Membunuh seseorang yang berkelas emas bahkan bisa saja kelas platinum dengan begitu mudahnya. The Killer, orang ini memang pantas dijuluki demikian.
'Sekarang saya benar-benar mengerti mengapa Arvi bilang kalau orang ini adalah orang yang paling berbahaya yang pernah ia temui. Tidak mungkin tidak berpikir seperti itu setelah melihat aksinya hingga saat ini.'
Setelah meneliti kemampuan Bayu ketika bertarung, Selina kembali mengalihkan perhatiannya ke Haswin yang berada di depannya, masih mengerang geram.
"Haswin! Apa kamu belum sadar siapa orang yang ada di depanmu ini?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com