Monster Festival (4)
Sekitar bagian selatan Kota Sentral. Seorang perempuan berparas cantik mendarat lembut ke tempat di mana para penduduk telah lelah menari. Kini mereka hanya bisa terduduk karena kaki dan otot-otot yang lemas.
Selama berjam-jam mereka menari tiada henti. Napas kini telah berat. Untuk pertama kalinya, orang-orang itu merasakan bagai kematian berada di belakang mereka, tertawa menikmati keputusasaan mereka yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Orang-orang itu terduduk, terbaring hingga tertelungkup, tidak sanggup berdiri untuk pergi ke bunker. Di antara mereka, tergeletak banyak tubuh yang telah meninggal akibat tarian maut. Melihat jasad mereka, orang-orang itu merasa sangat beruntung. Kalau Puteri Bulan satu menit saja terlambat menyelamatkan mereka, salah satu pasti sudah bergabung menjadi mayat yang bergelimpangan bersama tubuh-tubuh tak bernyawa itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com