Puteri Rebecca merasakan kemarahan yang luar biasa besar ! Gadis itu memilih untuk pergi dari meja makan.
Dia langsung pergi ke kamarnya di Pusat Kerajaan. Dan ketika itu juga .., seakan tahu kalau itulah saat yang tepat, sosok Miss Adaline ada di sana. Perempuan paruh baya tersebut mengelus lembut rambut Puteri Rebecca.
Seakan – akan dia menawarkan penglipur lara. Puteri Rebecca menangis. Air matanya menitik. "Aku benci kepada Rhsyand ! Aku benci kepadanya !! Benci, benci, benci, benci !!" teriak Puteri Rebecca.
"Kamu tahu, kan ! Audrey itu hanyalah pelayan ! Dia orang yang kotor dan menjijikkan ! Tidakkah Miss Adaline melihat wajahnya ? Wajahnya bahkan sangat jelek ! Wajahnya itu dekil, besar, dan matanya sangat belo!"
"Aku heran dengan Raja Rhysand ! Jangan – jangan, Audrey telah menyantet atau memberikan guna – guna kepada Rhysand !"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com