"Kalian sedang membahas pernikahan?." Tanyaku dengan santai, memilih duduk di salah satu sofa yang tidak jauh dari mereka.
Cantika menengok ke arah Steve lebih dulu, suamiku itu hanya bisa diam dan menatap ke arah lain. dia sepertinya tidak senang dengan kedatangan diriku, Sialan! suami macam apa dia?
"Jika kau tidak punya kepentingan apapun, kau bisa pergi dari sini Arabella. rasanya kita tidak punya urusan penting sama sekali." Kata Steve, aku tertawa sekali lagi mendengar ucapannya.
"Urusan? kita punya banyak urusan Steve, sebagai suami istri. kita punya banyak! jadi, jangan pernah bersikap seolah-olah kau dan aku ini tidak punya kepentingan!!." aku sedikit berteriak ketika berbicara dengannya, tapi sebisa mungkin aku menahan semua amarah yang ada di hatiku.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com