"Bibirmu benar-benar terlihat nikmat". aku menghembuskan nafasku pelan, ada apa dengan Steve malam ini? dia terlihat seperti laki-laki sialan yang melihat mangsanya.
"Makanlah dengan tenang steve, aku tidak ingin membuat keributan disini. dan jangan mengganggu makanku yang nikmat ini". kataku sedikit kesal, aku paling sebal saat aku sedang menikmati makanan dan diganggu oleh orang lain.
"aku tidak menganggu, aku hanya mengatakan kebenaran". bibirnya mengecup punggungku dengan lembut, aku sudah berkali-kali menahan nafas. sebenarnya ada apa dengan Steve?, ia benar-benar membuatku gerah, sikap Romatisnya ini benar-benar murni atau memang hanya untuk menunjukan di depan keluarga besar kami saja.
"Steve kau membuatku gerah, kau tau". Tanyaku sebal.
"Aku tau sayang, aku juga sama gerahnya denganmu". katanya berbisik sensual.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com