webnovel

Bahagia bersamanya

Kiya menyelipkan rambut yang terlepas dari ikatan. Membuang napas sebelum mengurai kemarahannya. "Mentang-mentang udah jadi bos, seenaknya untuk marah-marah nggak jelas. Masa soal makanan aja bisa marah. Gimana nggak kesal kalau udah gue siapin makanan tapi orangnya pergi gitu aja. Terus nanti makanannya dingin, dia gak mau makan dan akhirnya dibuang. Kan sayang, padahal masih banyak orang yang belum bisa makan dengan layak. Gue nggak ngerti kenapa dia berubah sedrastis itu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter