webnovel

SSRoE 30 Sebuah fakta Mutiara Hitam

SSRoE 30

-playlist chapter: Curious by Hayley Kiyoko

...

Sementara ada banyak pertanyaan yang muncul di kepala Elle tentang apa yang baru saja Elle saksikan. Sedangkan Etter berdiri di depan Elle tanpa bersuara. Etter sibuk menatap kabut hitam yang tiba-tiba muncul di atas mereka.

"Sudah saat kita pergi dari tempat ini." kata Etter, menggandeng tangan Elle lalu terbang menuju ke tengah kumparan awan hitam.

"..."

"Makhluk apa itu tadi?" tanya Elle curiga kalau semua itu hanya halusinasi saat kaki Elle menginjak percikan air di depan wastafel kamar Pangeran Blaise.

"Itu adalah penjaga Mutiara Hitam sekaligus penjaga gerbang dunia lain. Kamu tidak seharusnya tahu hal semacam itu sekarang karena kemampuan pemahamanmu tidak akan sanggup menerima. Lebih baik kamu segera kembali ke tempat seharusnya kamu berada." perintah Etter.

Elle merasa enggan untuk meninggalkan tempat itu. Berjaga di depan taman bunga mawar sementara Pangeran Ellder sedang bersama Pangeran Blaise. Elle tiba-tiba merasa kelelahan.

Salah satu tangan Elle memijit-mijit bahu dengan gerakan perlahan dan hati-hati. Suasana taman bunga mawar yang sepi dan sunyi, mata siapa yang tidak mengantuk untuk itu. Tanpa sadar dalam beberapa detik kelopak mata Elle tertutup, terpejam lalu terbuka.

Rasa kantuk yang amat begitu saja datang.

"Elle, hati-hati. Jangan sampai kesadaranmu hilang karena pengaruh bunga mawar yang membuat orang mengantuk." bisik Etter memberi peringatan.

Elle terkesiap. Elle tidak menyangka apa yang Pangeran Ellder katakan sedikit banyak ada benarnya. Memang sekumpulan banyak bunga mawar itu tidak beracun tapi cukup mampu untuk membuat orang lain terserang rasa kantuk hebat.

Bukannya itu sama saja dengan racun yang licik?

Memanipulasi otak manusia untuk tertidur karena bau harum yang tercium di hidung siapa pun?

"Kenapa kamu tidak bilang sejak awal?" cebik Elle sedikit kesal.

Etter selalu seperti itu. Hanya karena Elle hanya manusia biasa yang kebetulan di beri kemampuan dari kekuatan Etter, maka Etter bisa semudah itu mempermainkan dirinya?

"Kamu pikir aku bisa tahu banyak hal tanpa mencari bukti lebih dulu? Aku bukan Tuhan." cibir Etter yang terkesan kesal dengan ejekan nyata dari Elle.

"Baik lah kalau begitu. Masih ada berapa lagi Mutiara Hitam di dalam Istana Utama Kekaisaran Galaksi Solar? Pangeran Ellder memintaku untuk ikut dengan nya keluar dari planet ini. Bagaimana menurutmu?" tanya Elle jelas bingung.

Elle bukan tipe wanita yang mudah mengambil keputusan penting. Untuk meninggalkan kampung halaman tidak semudah pergi dari rumah menuju minimarket. Ada kemungkinan jika Elle tidak akan bisa kembali lagi ke Kekaisaran Galaksi Solar dengan selamat.

Elle bahkan hampir lupa dengan anak dan suaminya yang telah tiada. Elle terlalu takut untuk menangis karena Pangeran Elllder selalu mengawasi gerak geriknya setiap saat. Elle juga tidak bisa merengek kepada Etter yang seakan tidak peduli dengan apa yang Elle rasakan.

Rasa kehilangan keluarga yang menjadi satu-satunya semangat hidup Elle itu terlalu menyedihkan untuk di kenang. Membicarakan kemungkinan bagaimana cara membangkitkan kembali salah satu dari anak atau suaminya dengan Etter pun terlalu awal.

"Masih ada beberapa. Elle, tenang saja. Aku akan selalu melindungimu. Dan untuk ajakan Ellder maka tidak ada cara lain bagimu selain menerima. Setelah mendapatkan semua Mutiara Hitam dari Istana Utama maka langkah kita selanjutnya adalah pergi dari tempat ini untuk mencari sekutu." Etter menerangkan hal itu dengan sangat jelas.

"Apa kita juga akan berperang?" tanya Elle khawatir.

"Jika itu adalah satu-satunya cara maka itu akan terjadi cepat atau lambat. Karena Kaisar Paddu yang arogan dan kejam itu tidak akan mungkin mau berdiskusi atas nama perdamaian alam semesta." balas Etter yakin.

Saat itu, jantung Elle langsung berdetak kencang. Dalam seumur hidupnya, Elle baru satu atau dua kali ikut dalam misi perang sebagai seorang perawat angkatan perang dari kekaisaran. Sedangkan yang Etter maksud adalah perang melawan supremasi itu terdengar tidak masuk akal.

"Apa aku harus ikut?" tanya Elle lagi, jelas jejak trauma melihat banyak tentara yang gugur di medan perang membuat bulu kuduk Elle langsung meremang.

"Tidak perlu. Aku hanya akan meminjam tubuhmu untuk melakukan sesuatu." balas Etter masih seyakin dulu.

Lagi-lagi Elle hampir tersedak. Itu sama saja membuat mata Elle terbuka lebar-lebar kalau kemungkinan Elle secara langsung tidak terlibat hanya sebuah wacana orang lemah. Elle tidak mungkin bisa membayangkan dirinya ada ditengah-tengah perang antar galaksi.

"Tenang saja, Elle. Peperangan masih belum terjadi dan semoga tidak pernah terjadi. Tapi sejauh yang pernah aku tahu, untuk merebut perdamaian dari tangan Kaisar Jahat itu tidak bisa hanya ditempuh lewat jalan damai. Apa kamu tidak lihat apa yang terjadi dengan Pangeran Ellder?"

"Aku mengerti. Hanya saja aku tidak membayangkan betapa mengerikan hal itu jika sampai Perang terjadi. Etter, apa tidak ada cara lain untuk itu?" bujuk Elle putus asa.

Elle hanya wanita lemah biasa, yang tidak mungkin sempat memikirkan tentang perdamaian dunia atau bahkan merencanakan pemberontakan melawan Kekaisaran Galaksi Solar. Itu sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Setidaknya akal Elle tidak sampai sejauh itu!

"Lebih baik kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Biarkan itu menjadi tugas dari Pangeran Ellder. Dia seharusnya akan mengambil peran penting tersebut. Warisan yang telah ibunya wariskan kepada Ellder. Tidak baik kamu terlalu banyak pikiran." hibur Etter, menepuk bahu Elle beberapa kali sebelum menghilang dari pandangan.

Tidak berapa lama, Pangeran Ellder datang menghampiri Elle yang masih duduk termenung. Melamunkan kemungkinan akan peperangan yang terjadi di masa depan. Elle merasa lelah seketika. Jika peran yang Elle harus ikuti seperti yang Etter minta darinya, maka tidak banyak yang bisa Elle kerjakan selain menuruti apa yang Etter inginkan.

"Mari kita pergi." ajak Pangeran Ellder menggandeng tangan kanan Elle, secepat langkah kaki Ellder berjalan meninggalkan Istana Pangeran Blaise.

"Ada apa, Pangeran Ellder?" bisik Elle takut-takut.

"Apa kamu sudah menemukan apa yang kamu cari?" Pangeran Ellder balik bertanya. Tanpa melihat ke arah Elle yang kebingungan terus berjalan sangat cepat menuju istananya sendiri.

"Sudah ketemu, Pangeran Ellder." jawab Elle lemah. Terus berjalan cepat mengikuti Ellder yang kembali diam membisu. Elle bahkan tidak bisa memikirkan apa yang sebenarnya terjadi antara Pangeran Ellder dengan Pangeran Blaise.

...

-TBC-

cerita Solar System Rebirth of Etter versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/solar-system-rebirth-of-etter_19437206406465505

Ada beberapa cara untuk kamu mendukung cerita ini yaitu: Tambahkan cerita ini ke dalam daftar bacaanmu, Untuk semakin meriah kamu bisa menuliskan paragraf komen atau chapter komen sekali pun itu hanya tulisan NEXT, Berikan PS (Power Stone) sebanyak mungkin supaya aku tahu nama kamu telah mendukung cerita ini,

Terima kasih telah membaca Solar System Rebirth of Etter. Semoga harimu menyenangkan.

ตอนถัดไป