webnovel

202 Rabu yang Sendu

Dia pasti paham maksudku. Dia hanya menatapku dan mungkin berpikir kalau aku terlalu to the point. Ya aku sekedar mengingatkan, bukan memarahi atau mengejek dia kok. Aku sudah sesopan mungkin.

"Dan satu lagi ... Kalian juga harus tahu. Sahabat yang baik itu mereka yang tidak akan menjadi kompor. Itulah sahabat yang akan menjadi saudaramu, jadi pandai-pandai memilih dan memilah sahabat, karena ada saja sahabat tapi dia ular. Oke Nila dan yang lain, aku mau balik dulu ya?" Aku pamit dan nyelonong pergi.

*****

Aku terhenyak dan terkaget karena sangat-sangat tidak menyangka akan terjadi hal yang meluruhkan hatiku. Seumur hidupku ini dan sejak aku menjalani hubungan cinta dengannya itu. Baru pertama kali ini aku melihat dan menyaksikan dengan mata kepalaku langsung. Kejadian yang menyedihkan dan membuat urat nadiku seakan putus seketika! Aku dan Liza tanpa sengaja menyaksikan Nila memeluk Arman dari belakang di dekat area toilet kantor kami.

Semua berawal dari ....

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป