Runa heran bukan main ketika dirinya dikatakan artis oleh ibunya. "Artis? Artis apa maksudmu, Bu?" Ia menatap curiga kepada ibunya.
Kini, giliran sang ibu yang heran. Beliau mulai kikuk ketika putrinya bertanya mengenai ucapannya. Tentunya Runa malu akan karirnya sebagai artis porno, kan? Itu wajar. Dengan begitu, Bu Sayuki jadi tak enak hati sendiri, apalagi tatapan mata Runa menghujam ke arahnya. "A-ahh, lupakan saja! Sana, lekaslah pulang dahulu, Zuko menunggumu di depan."
"Tidak! Aku harus tahu dulu apa yang sebenarnya ada di kepala Ibu sampai menyebut aku sebagai artis." Runa bertahan di depan ibunya, belum ingin pergi jika ini belum tuntas.
"Itu... Mattaku (ya ampun)! Sudah, lupakan saja. Kau sudah lelah pastinya, kan?"
"Aku akan diam di sini sampai Ibu mengatakan padaku apa yang mendasari Ibu sampai mengira aku adalah artis."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com