Miranda menatap pada layar remote control berwarna hitam. Suara bising drone walau jaraknya cukup jauh. Ridwan dan Evidio terus berbincang. Menempel kendaraan mobil yang diparkir tengah jalan. Tidak ada yang melintasi kecuali motor melintas. Normalnya, kendaraan manapun pasti akan mengajukan protes untuk memindahkan kendaraan. Tetapi, mereka berdua menghilangkan kendaraan. Dengan santai, kedua telapak tangan bersentuhan pada body mobil.
"Aku sudah menemukan target yang kita cari. Namanya Marsito Khaeruddin. Berusia 43 tahun. Sudah menikah dan memiliki dua buah hati perempuan semua. Setahun yang lalu, dia dipecat dari pekerjaannya karena dituduh menggelapkan dana perusahaan sebesar 340 juta rupiah."
Siulan dari Ridwan. Kedua tangannya menaruh bagian belakang kepala. Menatap Evidio. Sepertinya, pria itu memiliki sebuah rencana.
"Jangan menatapku penuh menjijikkan."
"Biar sudah kenapa? Lagipula, aku dan Miranda akan menyerbu kok."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com