Setelah pergelutan malam, dokter kembali memeriksa dalam sasya pagi-pagi. Dokter bilang naik pembukaan satu.
"Pembukaan enam."
Sasya frustasi mendengarnya. Perutnya sudah mulas gak karuan. Masih saja enam. Sasya pasrah. Dia sudah capek. Dia kira paginya dia bisa pembukaan lengkap dan segera melahirkan.
"Mau induksi aja sya?" tanya ibu sasya pada anaknya yang sudah kesakitan sejak kemarin..
"Induksi makin sakit bu, jangan kasian." kata mama rafael.
Sasya yang mendengarnya langsung panik dan takut. Sasya menggeleng pada ibu dan mamanya. Sasya memandang rafael seakan minta tolong, dia gak mau diinduksi kalau makin sakit. Sasya melambaikan tangan pada Rafael.
Rafael langsung mendekati Sasya meraih tangan Sasya. Sasya menggenggam erat tangan Rafael. Dia menggeleng pada Rafael..
"Mas, gak mau kalau makin sakitt.." rengek sasya pada Rafael
"Masih aman kan dok, gak perlu kan di induksi?" tanya mama rafael pada dokter.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com