"Tunggu sebentar!" Tang Ziran memanggil Tang Wulin.
"Ada apa, ayah?"
Tang Ziran menepuk kursi di sampingnya. "Kemari dan duduk. Ada sesuatu yang ingin ayah bicarakan denganmu."
"Baiklah." Tang Wulin duduk di samping ayahnya dan menatapnya penasaran.
Setelah melihatnya duduk, Tang Ziran kemudian berkata. "Nak, kau telah memilih untuk menjadi Soul Master, dan ayah akan terus mendukung pilihanmu. Namun, kau harus memahami bahwa kedepannya kau akan mengalami banyak tantangan. Bukan hanya dalam latihanmu, tetapi juga keluargamu."
"Setelah seorang Soul Master telah berkultivasi ke tingkat sepuluh, maka ia akan membutuhkan Soul Ring untuk menerobos. Di masa lalu, kau bisa mendapatkan Soul Ring dengan memburu Soul Beast. Namun setelah sepuluh ribu tahun, yaitu pada masa sekarang, melalui penelitian kita mengetahui bahwa Soul Spirit lebih unggul daripada Soul Ring. Faktanya, Soul Spirit tingkat tinggi dapat bertumbuh, terlebih lagi dapat dibuat dengan menirunya. Dengan demikian, Soul Spirit setara dengan Soul Ring. Namun bagi rakyat biasa seperti kita hanya mampu membelinya dari Pagoda Roh."
"Ayah tidak bisa berbuat banyak dengan upah ayah yang sedikit. Ayah hanya mampu untuk menafkahi keluarga kita. Namun, dengan tambahan Na'er dan juga nafsu makan kalian yang besar, ayah akan kesulitan bahkan untuk membeli Soul Spirit tingkat rendah untukmu."
"Ada dua cara untuk mendapatkan Soul Spirit dari Pagoda Roh. Yang pertama adalah dengan menjadi Soul Master jenius yang memiliki kecepatan dalam berkultivasi. Para jenius tersebut akan mendapatkan Soul Spirit pertama mereka secara gratis. Namun, Rumput Perak Biru jelas tidak memiliki peluang untuk memenuhi syarat tersebut. Oleh karena itu, kita hanya bisa memilih metode kedua yaitu dengan membeli."
Tang Wulin tercengang mendengar kata-kata ayahnya. Ia tidak pernah memikirkan masalah ini sebelumnya. Seorang Soul Master memang membutuhkan Soul Ring yang bisa diperoleh dari Soul Beast atau Soul Spirit. Pada saat ini Soul Beast sangat langkah sehingga sangat sulit mendapatkan Soul Ring berkualitas tinggi. Satu-satunya pilihan yang ia miliki hanya dengan membeli.
Sebagai seorang anak berumur enam tahun, pemahamannya tentang uang masih sangat rendah, namun pada saat ini ia dipaksa untuk memahaminya.
"Apa yang harus aku lakukan, ayah?"
Tang Ziran tersenyum getir. "Ini adalah sesuatu yang jauh dari kemampuan ayah. Namun, dalam beberapa tahun kedepan, ayah akan bekerja keras untuk bisa membantumu. Tetapi, kau harus tetap mengandalkan dirimu sendiri. Apakah kau masih ingat dengan paman Mang Tian?"
"Aku ingat! Bukankah dia yang mengunjungi kita sebelumnya?" Gambaran seorang pria paruh baya tinggi dan kasar muncul di benak Tang Wulin.
Tang Ziran berkata, "Paman Mang Tian adalah pandai besi yang sangat hebat. Ayah telah memberitahu tentang keadaan kita dan ia berkata bahwa ia dapat memberimu kesempatan untuk belajar di bawah pengawasannya. Selama dua jam setiap hari, selama tiga bulan ke depan, dia akan mengajarimu. Jika kau dapat menempa sesuatu selama tiga bulan, maka kau akan menghasilkan uang."
Mata Tang Wulin berbinar, "Aku akan melakukannya ayah. Kapan aku bisa mulai?"
Tang Ziran menatapnya penuh arti, "Pandai besi adalah pekerjaan yang sangat sulit. Apa kau benar-benar ingin melakukannya?"
Tang Wulin mengangguk, "Aku akan melakukannya! Aku akan menghasilkan uang untuk membeli Soul Spirit milikku sendiri."
Dengan tersenyum, Tang Ziran menanggapi, "Baiklah. Kau bisa pergi dan mencobanya. Tetapi jika kau merasa tidak sanggup, maka kau bisa berhenti."
"Baik. Sekarang aku akan pergi berkultivasi."
Setelah Tang Wulin memasuki kamarnya, setetes air jatuh di pundak Tang Ziran. Ia kemudian menoleh dan melihat istrinya telah berlinang air mata.
"Mengapa kau lakukan itu? Xiao Wulin masih sangat kecil. Jika kita berhemat, kita mungkin bisa membelikan Soul Spirit untuknya." Kata Lang Yue diliputi rasa marah. Sebelumnya, ia tidak pernah menentang suaminya, tapi kali ini berbeda.
Tang Ziran menghela nafas. "Menjadi Soul Master dengan Martial Soul Rumput Perak Biru sangatlah sulit. Menempa membutuhkan keahlian, meskipun Xiao Wulin masih kecil, namun ia memiliki karakter yang kuat. Pandai besi bukan hanya menempa logam, ia juga bisa melatih dirinya sendiri saat menempa. Jika ia bisa bertahan melalui kesulitan ini, maka saat dewasa ia bisa menghasilkan uang dengan caranya sendiri. Ini bisa memberi keuntungan baginya, kau jelas tau bahwa tidak selamanya kita bisa mendampinginya. Akan sangat bagus jika Mang Tian bisa menerimanya, dengan begitu dia bisa memiliki pekerjaan yang lebih baik dariku."
Keesokan harinya, setelah pamit kepada ibunya dan Na'er, dengan penuh semangat Tang Wulin berjalan menuju akademi.
Setelah semalaman berkultivasi, Tang Wulin merasa memiliki perasaan akrab dengan Rumput Perak Biru.
Pada kelas Soul Master, pelajaran tentang Soul Master tidak dilakukan setiap hari. Tetapi dilakukan bergantian dengan pelajaran budaya. Karena kemarin mereka telah belajar tentang Soul Master, maka hari ini mereka belajar tentang budaya.
Tang Wulin sangat pandai. Ia mendengarkan pelajaran dengan serius dan bahkan mendapat pujian dari guru budayanya.
"Kenapa ibu datang menjemputku? Dimana Na'er?" Pada saat keluar dari akademi, Tang Wulin melihat Lang Yue.
Merasa tidak suka atas reaksi putanya, Lang Yue berjalan dan kemudian menggendong Tang Wulin.
"Ibu, cepat turunkan aku. Aku sudah besar. Aku jadi malu dilihat teman-temanku!"
Mendengar perkataan putranya membuat Lang Yue tertawa. "Tidak peduli seberapa besar putra ibu, kamu tetap putra kecil ibu. Ibu kemari untuk mengantarmu ke tempat paman Mang Tian. Apa kau benar-benar ingin belajar menempa?"
Tang Wulin mengangguk. "Aku benar-benar ingin melakukannya, ibu. Ayah berkata bahwa laki-laki hanya boleh mengandalkan dirinya sendiri, dan aku ingin mendapatkan uang untuk membeli Soul Spirit milikku sendiri."
Lang Yue menurunkan putranya dan berjongkok dihadapannya. "Nak, jika kamu tidak mampu melakukannya, ibu akan bekerja untuk membantumu membeli Soul Spririt."
"Tidak, bu. Aku bisa menghasilkan uang dengan usahaku sendiri." Tang Wulin menolak dengan tegas.
Lang Yue hanya bisa menahan air matanya, kemudian menciumi wajah putranya. "Baiklah. Ayo kita pergi!"
Pada dasarnya, kota Glorybound bisa dikatakan besar, tetapi tidak memerlukan kendaraan untuk beraktivitas. Setelah dua puluh menit berjalan, Lang Yue dan Tang Wulin tiba di depan pintu bengkel pandai besi yang besar.
Bagian luarnya terlihat agak kumuh, dan pada bagian atasnya terdapat papan yang bertuliskan 'Bengkel Pandai Besi Mang Tian'
Bahkan ketika mereka masih di depan pintu, mereka sudah bisa mencium bau logam yang menyengat.
Lang Yue mengetuk pintu, dan tak lama kemudian pintu tersebut terbuka. Seorang pria paruh baya terlihat berdiri dibalik pintu. Tubuhnya terlihat tinggi dan berkulit gelap dengan janggut yang lebat. Dia terlihat tangguh dan juga galak.
"Adik perempuan, kau telah tiba!" suaranya terdengar dalam dan kuat, membuat telinga Tang Wulin sedikit berdengung.
"Paman Mang Tian." Dengan sopan ia menyapa paman yang pernah ditemuinya beberapa kali.
"En." Mang Tian menganggu dengan wajah datarnya, dan menoleh kepada Lang Yue. "Kau bisa kembali terlebih dahulu, jemput dia setelah dua jam."
"Kakak Mang Tian, terima kasih atas bantuanmu." Lang Yue yang tidak ingin meninggalkan putanya terus menoleh kebelakang. Ia seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi mengatakannya.