webnovel

HARI-HARI JELANG PUTUSAN SIDANG

Nada menepuk lembut dada suaminya. "Aku nggak kenal sama keluarganya, sama sekali. Dia nggak pernah mengenalkan secara langsung. Dia cuma cerita aja."

"Wah, nggak gentleman sekali ternyata." Alan terus berusaha tersenyum, ia tak ingin membuat istrinya bersedih hati. Tadi ia sudah puas dengan rasa yang tak lagi bisa ia pendam. Mengeluarkannya pada kedua orang tua.

"Iya, dia kan memang pengecut!" geram Nada masih mendendam pada orang yang sudah mati tersebut.

"Sstt, sudah, jangan ngomongin orang yang udah nggak ada." Alan mengusap punggung istrinya dengan lembut. Seketika mengalirkan desiran halus pada diri keduanya. Sudah lama tak bermesraan begini dengan Nada. Rasanya sangat merindukannya.

Tanpa komando, Nada mengangkat wajah dan Alan pun juga memandangnya. Begitu dekat, sangat dekat, hingga satu sama lain dapat merasakan hangatnya napas masing-masing.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter