webnovel

MENCOBA MENCARI CELAH

Baru juga membuka pintu mobil, lalu menurunkan kaki dengan celana tiga lapis--celana training, celana panjang rumahan, dan celana mini sekali--Nada berjinjit. Ia bahkan menaikkan lagi kaki yang telah dilapisi sepatu sport berwarna--ah, sudah pasti pink, pemberian Alan soalnya--ke atas mobil. 

"Nggak, ah, dingin. Kayak di Kutub Selatan."

Sepoi angin membelai lembut wajah sang suami yang menanti di dekat samping kiri pintu mobil. Tangannya terulur, menggapai jemari halus Nada. Namun, sayang, uluran itu dimasukkan lagi. Tanpa basa-basi, pintu kendaraan itu ditutup kembali.

Segerombol angin dari hempasan pintu itu, seolah membentur paras tampan Alan. Menerbangkan anak-anak rambut di keningnya. Pria itu terkejut. Lalu, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

Fiuh!

Tangan kekar itu menarik knop pintu kendaraan. "Ayo, keluar. Kamu harus bisa membiasakan diri." 

Gelengan kepala langsung menjawab ucapan Alan. "Nggak, A'. Nanti aku hipotermia." 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter