webnovel

119. Shireen Kumat

Sejak datang ke rumahnya, Kanaya melihat Zoevanca selalu mencuri kesempatan untuk bisa dekat dengan Sullivan. Setelah memberikan belanjaan, Zoevanca sibuk mengobrol dengan Sullivan di ruang tamu. Ia sempat ikut nimbrung, tapi kemudian hatinya jadi bete karena melihat Zoevanca mesra pada Sullivan.

Kanaya memilih untuk diam saja di kamar dan membuka sedikit pintu supaya bisa menguping pembicaraan mereka berdua. Tawa Zoeva terasa menggetarkan telinganya, rasanya ia ingin mencekik leher perempuan itu. Kanaya mulai jengah dan membanting majalahnya ke lantai.

Shireen kaget saat masuk, ia tercengang melihat wajah Kanaya yang memerah. Kanaya menoleh dan mendelik sebal, ia pun memalingkan wajahnya. Shireen mendadak bimbang untuk masuk, sedangkan di tangannya ia membawa makanan dan obat untuk Kanaya. Shireen hanya berdiri mematung, sambil memutuskan masuk atau tidak.

"Ngapain sih! Masuklah!" ketus Kanaya, tanpa menoleh pada Shireen.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป